PBNU Terima Kunjungan ICYF, Bahas Kerja Sama Tingkatkan Kapasitas Pemuda Indonesia dalam Diplomasi Global
Kamis, 16 Januari 2025 | 21:00 WIB
Ketua PBNU Gus Ulil Abshar Abdalla saat menerima kunjungan dari Islamic Cooperation Youth Forum (ICYF) di Kantor PBNU), Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, pada Kamis (16/1/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)
Suci Amaliyah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Direktur Pendidikan Islamic Cooperation Youth Forum (ICYF) Sinan Karsiyaka mengunjungi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, pada Kamis (16/1/2025). Kehadirannya disambut langsung oleh Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) dan Ahmad Suaedy.
Ketua PBNU Gus Ulil mengatakan bahwa kedatangan mereka, ICYF, bertujuan untuk menawarkan kerja sama guna meningkatkan kapasitas pemuda Indonesia di kancah internasional, misalnya melalui program MOIC (Model OIC) untuk melatih pemuda dalam diplomasi melalui forum debat persidangan OKI.
"Salah satu programnya yang menarik adalah tawaran pembentukan forum yang menyerupai simulasi diplomasi internasional seperti forum OKI. Jadi anak-anak muda akan dilatih untuk menjadi diplomat," ujar Gus Ulil di Gedung PBNU lantai 3, Kamis (16/1/2025).
Menurutnya, peluang ini adalah kesempatan yang baik untuk memberikan ruang kepada pemuda NU dari berbagai organisasi yakni PMII, IPNU, IPPNU, Fatayat NU, Ansor, dan Muslimat untuk mengasah keterampilan mereka dalam bidang diplomasi.
“Ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi pemuda NU untuk mengasah kemampuan diplomasi mereka. Siapa tahu, dari sini akan lahir diplomat yang andal atau bahkan menteri luar negeri di masa depan,” ujar menantu KH Mustofa Bisri (Gus Mus) itu.
Gus Ulil menambahkan bahwa kerja sama ini berpotensi membuka peluang bagi santri dan pemuda NU yang tertarik dengan dunia diplomasi. Salah satu acara yang dapat diadakan sebagai bagian dari kolaborasi ini adalah Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Internasional untuk anak muda, yang pernah dilaksanakan di Kazan, Tatarstan (Federasi Rusia).
"Tawaran kolaborasi ini saya kira sesuatu yang bagus siapa tahu kalau ada santri yang tertarik jadi diplomat. Terakhir ketika MTQ di Kazan, santri perempuan dari Tambakberas juaranya," ujar Gus Ulil.
Direktur Pendidikan ICYF Sinan Karsiyaka mengaku melakukan pembahasan mengenai pembentukan ICYF Diplomacy Academy untuk mendalami bidang diplomasi internasional dan penyelenggaraan kompetisi Al-Qur'an yang direncanakan pada 2025.
"Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan lebih banyak kesempatan bagi pemuda Indonesia untuk terlibat dan menunjukkan bakat mereka. Kunjungan ini menandai dimulainya proses produktif yang bertujuan untuk semakin memberdayakan pemuda," ujar Sinan.
Menurutnya, selama bertahun-tahun, pemuda Indonesia telah menunjukkan keterlibatan yang luar biasa dalam berbagai program internasional. Hal ini menunjukkan komitmen mereka dalam upaya melakukan pengembangan diri dan memperluas jangkauan global.
"Dengan semakin aktifnya pemuda Indonesia dalam mengikuti berbagai inisiatif internasional, kerja sama ini diharapkan dapat berkembang dan memberikan manfaat bagi pemuda Indonesia serta kawasan Indo-Pasifik secara lebih luas," tandasnya.
Terpopuler
1
Ustadz Maulana di PBNU: Saya Terharu dan Berasa Pulang ke Rumah
2
Kick Off Harlah Ke-102 NU Digelar di Surabaya
3
Khutbah Jumat: Mari Menanam Amal di Bulan Rajab
4
Puluhan Alumni Ma’had Aly Lolos Seleksi CPNS 2024
5
Khutbah Jumat: Menggapai Ridha Allah dengan Berbuat Baik Kepada Sesama
6
Status Badan Hukum Banom hingga Syarat Jadi Pengurus akan Dibahas di Konbes NU 2025
Terkini
Lihat Semua