Nasional FESTIVAL TAJUG

Pelatihan Takmir Perlu Digelar Hingga ke Tingkat Ranting

Jumat, 22 November 2019 | 05:45 WIB

Pelatihan Takmir Perlu Digelar Hingga ke Tingkat Ranting

Suasana Pelatihan Takmir, Khatib, dan Dai di Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Dukuh Puntang, Cirebon. (Foto: NU Online/Syakir NF)

Cirebon, NU Online
Lembaga Takmir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTM PBNU) sudah menggelar Pelatihan Takmir, Khatib, dan Dai untuk ketiga kalinya, yakni di Purwakarta, Sukabumi, dan terakhir di Cirebon, tepatnya di Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Dukuh Puntang pada Selasa (19/11) hingga Kamis (21/11) malam.

Usai mengikuti pelatihan tersebut, Ketua LTM Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Widasari Rohimana menyampaikan perlunya kegiatan tersebut sampai ke tingkatan kepengurusan paling bawah.

"Pelatihan ini bagus sekali karena kita pengurus DKM juga perlu mengetahui bagaimana cara memunculkan masjid. Kalau bisa diterapkan juga dilaksanakan juga di setiap kecamatan sehingga tidak terfokus pada ranah cabang saja," katanya saat ditemui NU Online usai penutupan kegiatan.

Artinya, kegiatan serupa perlu diduplikasi dengan menjadikan para pengurus ranting menjadi pesertanya, atau bahkan seluruh DKM masjid di sekitarnya sehingga mereka betul-betul teredukasi.

Rohimana mengaku akan menindaklanjuti berbagai materi tersebut dalam bentuk program-program nyata. Mengawali hal itu, ia akan sowan ke para kiai dan sesepuh di sekitarnya menyampaikan maksud rencananya.

"Ada pelatihan seperti ini kita mencoba untuk mensosialisasikan kepada para kiai, para alim ulama di sekitar masjid agar lebih hidup," kata pria yang juga Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Miftahul Huda, Widasari, Indramayu itu.

Lebih lanjut, Rohimana juga akan melakukan pengaderan para remaja sebagai langkah awal mengembangkan masjid lebih baik lagi dan melaporkan kepada PCNU untuk mengoordinasikan pengurus di tingkatan bawahnya untuk membuat gerakan bersama.

"Kita akan melaksanakan pengaderan dulu.Kita akan melaporkan dulu ke PCNU supaya dikoordinasikan lebih dahulu agar menjadi gerakan bersama," kata alumnus Pondok Pesantren Babakan, Ciwaringin, Cirebon itu.

Ia mengaku sama sekali belum mengerti berkaitan dengan berbagai materi yang baru saja diterimanya dari para narasumber yang ahli di bidangnya itu. Karenanya, untuk menjadi sebuah gerakan, Rohimana merasa tidak bisa sendirian atau segelintir saja sehingga perlu m ngajak PCNU sebagai pusatnya di Indramayu untuk menggerakkan Nahdliyin.

Pelatihan ini diikuti oleh Nahdliyin di wilayah 3 Cirebon, meliputi Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan. Ada pula yang hadir dari kota-kota lain, seperti Tegal, Karawang, Garut, hingga Lampung Tengah.

Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad