Pelayanan Haji 2024 Dinilai Memuaskan karena Permudah Ibadah bagi Jamaah Lansia dan Risti
Rabu, 24 Juli 2024 | 18:30 WIB
Kolase jamaah haji asal Pati. Khoiron Syamsuri (kiri) dan Suyati bersama suaminya (kanan). (Foto: dok. pribadi)
Ahmad Solkan
Kontributor
Pati, NU Online
Penyelenggaraan ibadah haji 2024 sudah usai. Namun, banyak kisah yang dikemukakan para jamaah haji saat sudah di tanah air mengenai pelayanan selama di tanah suci yang dinilai memuaskan.
NU Online mendapatkan testimoni atau kisah positif dari Khoiron Syamsuri, jamaah haji asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang baru saja tiba di rumah pada Rabu (17/7/2024) pukul 01.00 WIB.
Khoiron merupakan jamaah haji dari Embarkasi Solo. Ia menilai penyelenggaraan dan pelayanan ibadah haji tahun ini sangat bagus dan memuaskan.
Ia menyebutkan ada sembilan pelayanan yang memuaskan yang mempermudah ibadah bagi jamaah lanjut usia (lansia) dan berisiko tinggi (risti) dalam menjalankan ibadah di tanah suci.
1. One stop service di asrama haji
Khoiron menjelaskan bahwa one stop service atau layanan satu atap di asrama haji sangat bagus. Pelayanan ini ia dapatkan di Asrama Hahu Donohudan sebelum prosesi pemberangkatan.
Layanan yang didapatkan antara lain tes kesehatan terakhir, pemberian living cost, pemberian paspor, dan pemberian gelang. Semua layanan itu dilakukan dalam satu waktu.
“Sangat bagus, jamaah khususnya yang lansia dan risti ini tidak terforsir (tenaganya) karena cukup satu kali kegiatan, kemudian bisa istirahat di kamar,” ujarnya kepada NU Online pada Selasa (23/7/2024).
2. Program fast track
Khoiron menjelaskan, program fast track ini adalah pemeriksaan imigrasi yang cukup dilaksanakan di Bandara Adi Sumarmo.
"Pelayanan ini cukup memudahkan karena ketika sampai di Jeddah, Arab Saudi, jamaah haji tidak perlu dilakukan pengecekan kembali," katanya.
3. Pelayanan murur
Pelayanan murur atau melintas tanpa turun dari bus juga diapresiasi Khoiron. Melalui metode murur ini, jamaah lansia dan risti sangat terbantu dalam menjalankan ibadah saat puncak haji.
“Murur yaitu ketika ada jamaah haji yang risti dan lansia bergeser dari Arafah ke Muzdalifah. Jamaah tidak perlu turun dari bus tapi cukup busnya berhenti sejenak, kemudian busnya berjalan kembali sehingga jamaah lansia dan sakit cukup terbantu dengan program baru tahun ini,” ujar pria yang pernah menjabat sebagai Kepala MTs Negeri 1 Rembang ini.
4. Konsumsi jamaah terpenuhi
Khoiron juga mengapresiasi pendistribusian konsumsi. Jamaah haji ketika di Makkah dan Madinah mendapatkan pelayanan yang bagus. Semua kebutuhan konsumsi jamaah haji terpenuhi.
“Cita rasa masakannya cita rasa Indonesia, meskipun tidak seratus persen (seperti) ketika di tanah air. Tetapi paling tidak, makanannya sudah memadai,” jelas Khoiron.
5. Layanan transportasi
Khoiron mengakui sarana transportasi berupa Bus Shalawat yang melayani jamaah haji di Makkah sangat bagus.
"Bus Shalawat melayani kebutuhan jamaah haji dengan tepat waktu," katanya.
6. Akomodasi penginapan jamaah haji
Menurut Khoiron, pelayanan akomodasi berupa hotel untuk jamaah haji sangat bagus. Bahkan, hotel tempat ia menginap di Makkah bisa menampung jamaah dari enam kloter lebih.
"Jarak hotel ke Masjidil Haram cukup dekat, sedangkan hotel di Madinah hanya berjarak beberapa meter dari Masjid Nabawi. Fasilitas di hotel juga bagus dan petugas responsif ketika dimintai pertolongan,” tuturnya.
7. Fasilitas di Armuzna
Khoiron mengapresiasi akomodasi berupa fasilitas saat jamaah berada pada puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).
"Tenda, kamar mandi, dan toilet cukup representatif," katanya.
8. Layanan kesehatan
Selanjutnya adalah layanan kesehatan dengan petugas yang responsif dan cekatan. Khoiron menyaksikan sendiri, tenaga kesehatan yang hendak makan tetapi ketika ada jamaah butuh konsultasi, mereka langsung berhenti makan dan memilih untuk melayani jamaah terlebih dahulu.
"Atau akan melakukan apa, (langsung) dihentikan. Mengutamakan jamaah. Ini luar biasa,” ungkapnya.
9. Ketua kloter yang membimbing jamaah
Khoiron juga memuji ketua kloter yang mampu membimbing dan memandu jamaah haji dengan baik. Mereka selalu berkoordinasi satu sama lain. Ia menilai, petugas peribadahan juga bekerja sesuai kapasitasnya.
“Maka saya pikir semuanya secara keseluruhan, petugas-petugas cukup bagus dan pelaksanaan (ibadah haji) tahun ini yang saya lihat lancar, tertib dan baik. Insyaallah tidak ada persoalan apa-apa,” tegasnya.
Hal senada juga diungkap Suyati, jamaah haji asal Jakenan Pati. Ia menilai penyelenggaraan haji tahun ini sangat bagus dan memuaskan.
Ia mengungkapkan, layanan konsumsi dan transportasi pelayanan sudah memadai. Makanan-makanan yang disediakan selain bercita rasa Indonesia, juga sangat bergizi. Kemudian transportasi dari mulai Indonesia ke Arab Saudi dan saat di lokasi haji juga cukup representatif.
“Semuanya lancar, secara keseluruhan cukup bagus,” ucap jamaah haji kloter SOC 77 dari pemberangkatan Asrama Haji Donohudan Solo ini.
Ia mengatakan, layanan kesehatan juga bagus. Menurutnya, petugas kesehatan melakukan pengecekan secara bergilir di setiap kamar jamaah haji.
“Dokternya mengecek tiap kamar. Apalagi ketika mau berangkat ke Armuzna itu. Sudah bagus,” tuturnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua