Nasional

Pendidikan Karakter Harus Diutamakan di Tengah Pandemi

Kamis, 29 April 2021 | 23:00 WIB

Pendidikan Karakter Harus Diutamakan di Tengah Pandemi

Ketua LP Maarif NU, H Zainal Arifin Junaidi. (Foto: dok istimewa)

Lampung Tengah, NU Online

Era pandemi Covid-19 yang turut memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan mesti dijadikan sebagai tantangan bagi para praktisi pendidikan untuk tetap istiqamah melaksanakan proses pendidikan berkarakter yang mencakup nilai-nilai akhlakul karimah dan keterampilan sosial guna menyongsong generasi emas 2045.

 

Hal ini disampaikan oleh Ketua LP Ma'arif NU PBNU, KH  Zainal Arifin Junaidi pada Welcome Speech dalam kegiatan Webinar Pendidikan Nasional dengan mengusung tema besar Menyiapkan Generasi Emas Indonesia 2045. Kamis (29/4) siang

 

"Proses pendidikan yang terpenting di era pandemi ini adalah pendidikan yang berkarakter. Islam tidak hanya mengajarkan literasi  atau iqra saja, hal yang jauh lebih diperhatikan dalam sebuah proses pendidikan adalah akhlakul karimah, karakter dan berketerampilan sosial," ungkapnya.

 

Ia menyampaikan bahwa merancang masa depan pendidikan Indonesia adalah sebuah keniscayaan dan arus globalisasi juga adalah keniscayaan, sehingga peserta didik di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma'arif NU harus siap bersaing di era global dengan cara menyiapkan sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing tinggi.

 

"Menyongsong Generasi Emas Indonesia 2045 konsep pendidikan kita jangan sampai melupakan orientasi kebangsaan, jangan memalsukan sejarah,” imbuhnya.

 

Selain itu, kata dia, generasi emas Indonesia 2045 juga harus mempunyai karakter kuat yang mencakup dimensi religiusitas, mampu menjawab tantangan zaman sekaligus bisa memberikan tantangan zaman.

 

Senada dengan Kiai Arifin, Ketua PBNU, H Hanief Saha Ghafur menyampaikan bahwa nilai-nilai karakter harus selalu diperhatikan dan diutamakan dalam sebuah proses pendidikan sebab 60 persen kesuksesan seseorang dipengaruhi oleh karakter atau akhlak, pengaruh berikutnya adalah akademik dan lain-lain yang masing-masing mendapatkan 20 persen.

 

Dikatakannya, penanaman nilai-nilai karakter dalam proses pendidikan yang ideal ada pada usia 5-25 tahun. Pendidikan karakter harus diutamakan mulai dari lingkungan keluarga, terutama dominasi dari contoh kedua orang tuanya.

 

"Generasi Indonesia Emas 2045 bisa diwujudkan dengan mencetak sumber daya manusia yang memiliki karakter dan kepemimpinan. Sangat tepat LP Ma'arif NU tampil didepan untuk mewujudkan cita-cita ini," tutup dosen UI ini.

 

Kontributor: Akhmad Syarief Kurniawan
Editor: Aiz Luthfi