Nasional

Penerima Beasiswa Kedokteran di China, Anita Kurnia: Dokter dengan Jiwa Santri, Satu Paket Lengkap

Selasa, 25 Oktober 2022 | 00:01 WIB

Penerima Beasiswa Kedokteran di China, Anita Kurnia: Dokter dengan Jiwa Santri, Satu Paket Lengkap

Anita Kurnia Ilahi. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online

Anita Kurnia Ilahi, seorang perempuan asal Kalimantan Timur telah lama mengimpikan menjadi dokter spesialis kandungan. Untuk mencapai cita-citanya, perempuan kelahiran 26 Mei 1998 itu kini tengah menempuh pendidikan di Universitas Sun Yat Sen, China dengan beasiswa penuh, program kerja sama China dan Indonesia.

Perempuan yang juga menjabat Ketua Muslimat Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok itu mengatakan, pengabdian yang dilakukan seorang dokter serupa dengan bagaimana santri mengabdi dan menebar kebermanfaatan kepada masyarakat. Dalam konteks ini, ia juga menilai bahwa menjadi dokter sekaligus santri seperti kesatuan yang apik.


“Kalau kita bicara dokter dengan jiwa santri ini seperti lengkap, sudah menjaga dan menyelamatkan nyawa manusia, pun juga beriringan dengan praktik akhlak yang baik,” kata Anita kepada NU Online, Senin (24/10/2022).


Maka itu, ia melihat bahwa Indonesia perlu dengan masif mencetak para dokter santri. Tak berhenti di situ, Indonesia disorot terkait dengan isu rendahnya jumlah dokter spesialis yang harus menjadi perhatian bersama.


“Karena itu, Indonesia butuh para santri untuk bisa mengabdi di Indonesia,” ucap Koordinator Santri Mendunia Tiongkok itu.


Atas fenomena minimnya jumlah tenaga medis spesialis itu, akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dokter spesialis di Indonesia menjadi terbatas.


“Indonesia sedang membutuhkan banyak dokter, apalagi yang spesialis,” ujar Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPID) Kawasan Asia-Oseania itu.


“Kalau kita menjadi dokter dan apapun itu agama tetap menjadi nomor satu. Apalagi yang background-nya dari pesantren akan sangat bagus. Sudah tahu agama dan ilmu umum juga, jadi seimbang,” tambah Anita.


Melihat persoalan minimnya dokter spesialis di Indonesia membuatnya tergerak untuk menjadi dokter spesialis kandungan.


“Saya lihat dokter kandungan di Indonesia sejauh ini masih didominasi laki-laki. Saya sebagai perempuan dan seorang Muslimah, merasa perlu menjadi dokter kandungan,” katanya.

Anita pun mengungkapkan bahwa menjadi seorang dokter adalah salah satu profesi mulia. Hal itu lantaran pengabdian serta tanggung jawab yang harus dipikul dokter sangatlah besar. Menjadi dokter atau tenaga kesehatan menurutnya menyangkut dengan nyawa manusia.


Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin