Nasional

Perayaan Hari Besar Agama Dominasi Hari Libur Resmi di Indonesia

Kamis, 5 Mei 2016 | 13:32 WIB

Jakarta, NU Online
Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam perayaan Isra Miraj di Istana Negara menyampaikan bahwa sejumlah hari libur perayaan hari besar agama menjadi simbol harmoni antar-agama di Indonesia.

"Bagaimana kehidupan beragama dijalankan secara baik, di Indonesia ini ada 15 hari libur, yang libur nasional cuma 3 yaitu 1 Januari, 1 Mei dan 17 Agustus dan 12 lainnya hari raya agama," kata Wapres dalam sambutannya pada Rabu petang.

Menurut JK, sebanyak enam agama yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu memilik hari libur perayaan keagamaannya masing-masing di Indonesia.

Dia mengatakan hal itu juga menyimbolkan bahwa Islam di Indonesia bersifat moderat dengan keseimbangan itu.

"Islam sudah hampir 7 persen di Perancis tidak ada hari raya Islam. Tidak ada hari raya Islam di Thailand walau Islam juga banyak. Tidak ada di Amerika," tegas Wapres.

Wapres menjelaskan Indonesia memperingati tiga hari raya Islam secara kenegaraan di istana yaitu Isra Miraj, Nuzulul Quran dan Idul Adha.

"Itu sudah berlangsung 66 tahun karena dimulai Bung Karno sebagai Presiden pertama pada tahun 50 dan pembicara pertamanya Pak Hamka," kata JK.

Hal itu menjadi simbol bahwa agama menjadi faktor penting dalam kenegaraan.

Sejumlah pejabat negara yang hadir dalam acara tersebut antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Agama Lukman Hakim, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursidan Baldan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kominfo Rudiantara, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki.

Selain itu, sejumlah pimpinan DPR dan DPD RI juga hadir dalam acara tersebut antara lain Ketua DPR RI Ade Komarudin dan Ketua DPD RI Irman Gusman. (Antara/Mukafi Niam)