Pesantren Maftahul Ulum Blitar, Pondok Mandiri dan Peduli Lingkungan
Ahad, 23 Oktober 2022 | 09:30 WIB
Pesantren Maftahul Ulum Blitar mempunyai kekhasan yakni sebagai pondok mandiri dan peduli terhadap lingkungan. (Foto: NUO/ISt)
Imam Khusnin Ahmad
Kontributor
Blitar, NU Online
Pondok Pesantren Maftahul Ulum, Jatinom, Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur yang didirikan KH Imam Bukhori mempunyai kekhasan yang mungkin jarang dimiliki pesantren lain. Yakni sebagai pondok mandiri dan peduli terhadap lingkungan.
Hal tersebut dibuktikan dengan melakukan budidaya berupa penamaman kacang Saca Inchi, varian yang berasal dari Peru, Amerika Selatan. Sebelumnya telah menanam anggur dan kerap dikunjungi sejumlah kalangan untuk belajar.
"Kacang Saca Inchi ini memiki kandungan omega 3, 6 dan 9 yang cukup tinggi yang kadarnya melebihi ikan salmon,” kata Gus Ahmad Khubby Ali Rohmad yang biasa disapa Gus Bobby, Ahad (23/10/2022).
Dirinya menjelaskan bahwa pesantren yang berkomitmen melakukan penguatkan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah an-Nahdliyyah secara konsisten tersebut memantapkan diri menjaga eco-green dan eco pesantren. Antara lain yang dilakukan adalah menjaga ekologi pesantren dan lingkungan hidup yang seimbang, sehat dan ramah lingkungan.
Karena jauh sebelumnya, pesantren telah membudidayakan Apukat Aligator dan anggur varian impor. Hal tersebut selama ini telah menjadi komoditas pesantren, sehingga mengantarkan menjadi pesantren pelopor ramah lingkungan. Demikian pula kerap menyelenggarakan penanaman bibit produktif dengan mengajak kalangan pesantren dan warga sekitar.
"Ada seratus varian anggur premium yang telah tumbuh dan berbuah, sehingga banyak komunitas anggur yang datang silih berganti untuk belajar bertani anggur di pesantren ini," jelas gus yang juga penceramah tersebut.
Kampanye eco-green yang diusung Pondok Jatinom Blitar menurutnya selaras dengan isu global G20 yang akan mengadakan pertemuan puncak tahun ini di Indonesia. Bahwa masalah terjaganya lingkungan harus terus didengungkan karena kondisi alama kian kurang ramah.
Dan pada momentum Hari Santri 2022, pihak pesantren juga mengadakan upacara bendera. Kegiatan diselenggarakan Sabtu (22/10/2022) pagi di halaman pesantren. Gus Booby selaku pembina upacara menyampaikan pentingnya meneladani para ulama bangsa yang telah secara nyata menjaga NKRI dari rongrongan penjajahan.
"Para santri harus berjuang dengan meningkatkan kompetensi dan kapasitas diri. Mengaji dan mengaji dan menyiapkan mental yang tangguh untuk menghadapi era siber dan teknologi informasi," katanya.
Upacara hari santri diikuti keluarga besar pesantren dan undangan terdiri dari NU, Fatayat NU, Ansor serta Babinsa maupun Babhinkamtibmas.
Kontributor: Imam Khusnin Ahmad
Editor: Syaifullah Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua