Nasional

Presiden Jokowi Ungkap Kekuatan Besar NU untuk Songsong Masa Depan

Senin, 18 September 2023 | 12:30 WIB

Presiden Jokowi Ungkap Kekuatan Besar NU untuk Songsong Masa Depan

Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan acara Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) NU di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (18/9/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Presiden Republik Indonesia H Joko Widodo mengungkap kekuatan jam'iyah Nahdlatul Ulama (NU) yang jumlah anggotanya begitu besar.


"Kekuatan NU ini sangat luar biasa. Jumlah anggotanya sangat banyak, sangat besar. Tersebar di seluruh Tanah Air Indonesia dan bahkan tersebar di berbagai negara," ungkapnya, dalam Pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama di Pesantren Al Hamid, Cilangkap, Jakarta, Senin (18/9/2023).

 

Kekuatan ini, lanjut Jokowi, perlu dikonsolidasi dan diorganisir dengan baik. "Dan perlu ditingkatkan terus kualitasnya, bukan hanya di bidang sosial, di bidang keagamaan dan di bidang kemanusiaan, tetapi juga bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, di dunia profesional, di dunia kewirausahaan," imbuhnya, di depan ratusan kiai dan nyai dari berbagai daerah.

 

Pria asal Solo, Jawa Tengah, itu mengaku setuju dan mendukung apa yang sedang dan akan dilakukan oleh PBNU, yaitu program digitalisasi.

 

"Digitalisasi bisa masuk sebagai pintu masuknya, untuk mengkonsolidasikan kekuatan NU, baik yang ada di dalam negeri maupun yang ada di luar negeri," harapnya.

 

Selain itu, pria kelahiran 21 Juni 1961 itu menyadari bahwa kondisi warga Nahdliyin di akar rumput perlu didukung.

 

"Pemerintah menyambut baik inisiatif PBNU membentuk GKMNU, Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama, yang sangat untuk meningkatkan kualitas negara Indonesia, terutama untuk para Nahdliyin di level grassroot, di level akar rumput,'" dukungnya.

 

Sebelumnya, pria yang kerap memakai baju putih itu mengomentari  lirik lagu Yalal Wathan yang sebelumnya dinyayikan secara koor: 'Indonesia negeriku, engkau panji martabatku, siapa datang mengancammu, kan binasa di bawah dulimu.'


"Luar biasa, ini menunjukkan komitmen kuat Nahdlatul Ulama (NU) dalam menjaga Indonesia, dalam menjaga Pabcasila, dalam menjaga NKRI, dalam menjaga toleransi dan menjaga kesatuan dan kerukunan," katanya, memuji syair karya inisiator dan pendiri NU KH Abdul Wahab Hasbullah.

 

"Atas nama masyarakat, bangsa dan negara, saya menyampaikan terima kasih kepada para alim ulama, para kiai, para masyayikh, dan kepada keluarga besar Nahdlatul Ulama," ucap Jokowi, disahut tepuk tangan hadirin.

 

Hadir dalam pembukaan acara ini para ulama sepuh, seperti Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar dan KH Afifuddin Muhajir. Turut hadir pula Nyai Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Ketua DPR RI, serta sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM).

 

Rencananya, Munas dan Konbes 2023 akan dilanjutkan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur sampai Rabu (20/9/2023). Para pimpinan NU itu akan membahas dan menjawab masalah-masalah aktual, tematik, dan perundang-undangan. Selain itu, mereka juga akan membahas rekomendasi-rekomendasi baik kepada internal NU maupun eksternal terkait situasi terkini.