Nasional

Proyek Kampung Haji Indonesia di Makkah Masuk Tahap Akuisisi Aset oleh Pemerintah

NU Online  ·  Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB

Proyek Kampung Haji Indonesia di Makkah Masuk Tahap Akuisisi Aset oleh Pemerintah

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani (Foto: Tangkapan layar Sekretariat Presiden)

Jakarta, NU Online 

 

Presiden Prabowo Subianto menerima laporan terbaru mengenai perkembangan rencana pembangunan Kampung Haji Indonesia di Makkah dari Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani. 

 

Rosan melaporkan bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah awal investasi melalui skema conditional sales and purchase agreement atau perjanjian jual beli bersyarat untuk merealisasikan proyek Kampung Haji Indonesia.

 

“Karena kan baru mulai Januari nanti. Kita sudah membeli satu hotel di sana, di daerah Thakher, dengan kapasitas 1.461 kamar yang tersebar di tiga tower,” kata Rosan usai pertemuan tersebut berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (17/12/2025) dikutip NU Online melalui Youtube Sekretariat Presiden.

 

Hotel yang telah diakuisisi tersebut berada di kawasan Thakher, Makkah, dan menjadi aset awal dalam pengembangan kawasan terpadu Kampung Haji Indonesia. 

 

Selain hotel, pemerintah juga telah mengamankan lahan seluas lima hektare yang berlokasi tepat di depan hotel tersebut untuk pengembangan lanjutan.

 

Lahan tersebut direncanakan akan dikembangkan menjadi kawasan Kampung Haji yang mencakup 13 tower hunian jemaah serta satu pusat perbelanjaan. Kawasan ini dinilai memiliki nilai strategis karena jaraknya relatif dekat dengan Masjidil Haram.

 

“Jaraknya hanya 2,5 kilometer dari Masjidil Haram. Dan saat ini sedang dibangun jembatan yang nanti akan menghubungkan langsung ke Masjidil Haram. Jembatan tersebut ditargetkan selesai pada 2026 dan bernama Jembatan Al-Hujun,” ujar Rosan.

 

Rosan menyebutkan jarak tersebut jauh lebih dekat dibandingkan lokasi pemondokan jemaah haji Indonesia yang selama ini digunakan. Dengan kondisi tersebut, akses jemaah menuju Masjidil Haram diharapkan menjadi lebih mudah dan efisien.

 

Hotel yang telah dibeli dengan total 1.461 kamar itu diperkirakan dapat menampung sekitar 4.383 jemaah haji Indonesia. Kapasitas tersebut masih akan bertambah signifikan seiring rencana pembangunan tower tambahan di kawasan yang sama.

 

“Nah, dari 1.460 kamar yang sudah kita beli dan sudah jadi itu terdiri dari tiga tower, dan bisa menampung sekitar 4.383 jemaah haji Indonesia,” jelas Rosan.

 

“Dengan pembangunan 13 tower tambahan, total kamar bisa menjadi sekitar 6.025 kamar, dan itu akan mampu menampung jamaah haji Indonesia lebih dari 23 ribu orang,” tambahnya.

 

Rosan menjelaskan bahwa pemerintah menyiapkan dua lokasi berbeda untuk pengembangan Kampung Haji Indonesia. Lokasi pertama berada di kawasan Thakher, sementara lokasi kedua berada di kawasan Royal Commission for Makkah City and Holysites (RCMC) Plot 6. Kedua lokasi tersebut ditempuh melalui mekanisme akuisisi yang berbeda.

 

"Alhamdulillah, selama enam bulan terakhir, saya empat kali ke Arab Saudi untuk menindaklanjuti ini," kata Rosan.

 

Ia menuturkan bahwa pemerintah Indonesia telah berkomunikasi langsung dengan otoritas RCMC dan mengikuti proses lelang untuk pembelian lahan. 

 

Proses tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan ketentuan kepemilikan tanah di Arab Saudi yang baru akan berlaku mulai Januari 2026.

 

Kampung Haji Kawasan Thakher

 

Untuk kawasan Thakher, Rosan menyampaikan bahwa Danantara Indonesia telah menyelesaikan pembelian aset hotel melalui skema pembelian bersyarat. Hotel tersebut memiliki kapasitas 1.461 kamar yang tersebar di tiga tower dan mampu menampung 4.383 jamaah haji.

 

Pembelian bersyarat tersebut dilakukan karena regulasi kepemilikan aset tanah bagi pihak asing di Arab Saudi baru mulai berlaku pada Januari 2026.

 

"Karena kan baru mulai Januari nanti, kita sudah membeli satu hotel di sana. Di daerah Thakher," kata Rosan.

 

Selain hotel, Danantara juga mengamankan lahan seluas lima hektare di kawasan yang sama. Lahan tersebut direncanakan akan digunakan untuk membangun sekitar 13 tower akomodasi jamaah haji dengan total 6.025 kamar yang diperkirakan dapat menampung hingga 23.000 jemaah.

 

"(Thakher) jaraknya hanya 2,5 kilometer dari Masjidil Haram," jelas Rosan.

 

Di kawasan ini juga direncanakan pembangunan pusat perbelanjaan serta terowongan penghubung langsung menuju Masjidil Haram yang akan dinamakan Al-Hujun. Pembangunan terowongan tersebut direncanakan akan dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi.

 

Dari sisi investasi, nilai akuisisi aset dan rencana pembangunan kawasan Kampung Haji di Thakher diperkirakan mencapai US$ 1,3 miliar.

 

"Nilai pembelian (hotel) adalah US$ 500 juta lebih sedikit," ujar Rosan.

 

"Rencana kita untuk membangun 13 tower itu dan mal kurang lebih. Ini baru tentatif, angkanya US$ 700 - 800 juta, untuk 13 tower plus satu mal. Rencana seperti itu," tambah Rosan.

 

Lahan RCMC Plot 6

 

Sementara itu, untuk lokasi kedua, Rosan menjelaskan bahwa lahan RCMC Plot 6 berada di wilayah Western Hindawiah, tidak jauh dari kawasan bersejarah Al Rusaifah, Kota Makkah. Lahan tersebut direncanakan akan dikembangkan menjadi Kampung Haji Indonesia dengan luas sekitar 4,4 hektare.

 

"Yang nomor (plot) 6 namanya di Western Hindawiah. Itu jaraknya hampir sama 2,5 km dari Masjidil Haram," katanya.

 

Ia menambahkan bahwa proses lelang untuk lahan tersebut saat ini masih berjalan dan Indonesia telah masuk dalam dua kandidat teratas. Pengumuman pemenang tender dijadwalkan berlangsung pada Januari 2026.

 

Rosan juga menjelaskan bahwa lahan tersebut masih dalam kondisi kosong sehingga membutuhkan pengembangan menyeluruh. Nilai pembelian tanah di kawasan ini diperkirakan mencapai US$ 750 juta.

 

"Insyaallah ke depan akan lancar dan harapannya dalam kuartal IV tahun 2026 pembangunan kita sudah bisa mulai di tanah yang baru kita beli pada Minggu kemarin," pungkasnya.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang