Qadha Puasa Ramadhan Sekaligus Puasa Syawal, Bolehkah?
NU Online Ā· Rabu, 11 Mei 2022 | 08:30 WIB
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Memasuki bulan Syawal, rasanya tak lengkap bagi seorang Muslim bila tidak berpuasa selama enam hari. Pasalnya, orang yang berpuasa selama enam hari di bulan kesepuluh hijriah ini setelah menjalani puasa Ramadhan penuh akan diganjar seperti orang berpuasa selama satu tahun penuh sebagaimana yang disampaikan Rasulullah saw dalam sebuah haditsnya.
Namun, menjadi pertanyaan, bolehkah orang yang memiliki utang puasa Ramadhan, baik karena perjalanan, sakit, haid, ataupun alasan lain yang dibolehkan syariat menggabungkan puasa qadha dengan puasa sunnah Syawal itu?
Orang yang memiliki utang puasa Ramadhan dianjurkan untuk segera membayar atau meng-qadha utang puasanya. Baru setelah itu, ia dapat menunaikan puasa Sunnah Syawal.
Hal demikian sebagaimana ditulis Al-Khatib As-Syarbini dalam kitab Mughnil Muhtaj pada jilid pertama, bahwa orang yang meng-qadha puasa di bulan Syawal tidak mendapatkan keutamaan sebagaimana yang dimaksud di atas. Berikut keterangannya.
Ā ŁŁŁ ŲµŲ§Ł
ŁŁ Ų“ŁŲ§Ł ŁŲ¶Ų§Ų” أ٠ŁŲ°Ų±Ų§ أ٠غŁŲ± Ų°ŁŁ Ų ŁŁ ŲŖŲŲµŁ ŁŁ Ų§ŁŲ³ŁŲ© أ٠ŁŲ§ Ų ŁŁ
Ų£Ų± Ł
Ł Ų°ŁŲ±Ł Ų ŁŲ§ŁŲøŲ§ŁŲ± Ų§ŁŲŲµŁŁ. ŁŁŁ ŁŲ§ ŁŲŲµŁ ŁŁ ŁŲ°Ų§ Ų§ŁŲ«ŁŲ§ŲØ Ų§ŁŁ
Ų°ŁŁŲ± Ų®ŲµŁŲµŲ§ Ł
Ł ŁŲ§ŲŖŁ Ų±Ł
Ų¶Ų§Ł ŁŲµŲ§Ł
Ų¹ŁŁ Ų“ŁŲ§ŁŲ§ Ų ŁŲ£ŁŁ ŁŁ
ŁŲµŲÆŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁ
Ų¹ŁŁ Ų§ŁŁ
ŲŖŁŲÆŁ
Ų ŁŁŲ°ŁŁ ŁŲ§Ł ŲØŲ¹Ų¶ŁŁ
: ŁŲ³ŲŖŲŲØ ŁŁ ŁŁ ŁŲ°Ł Ų§ŁŲŲ§ŁŲ© أ٠ŁŲµŁŁ
Ų³ŲŖŲ§ Ł
Ł Ų°Ł Ų§ŁŁŲ¹ŲÆŲ© ŁŲ£ŁŁ ŁŲ³ŲŖŲŲØ ŁŲ¶Ų§Ų” Ų§ŁŲµŁŁ
Ų§ŁŲ±Ų§ŲŖŲØ Ų§ ŁŁĀ
Artinya, āKalau seseorang mengqadha puasa, berpuasa nadzar, atau berpuasa lain di bulan Syawal, apakah mendapat keutamaan sunnah puasa Syawal atau tidak? Saya tidak melihat seorang ulama berpendapat demikian, tetapi secara zahir, dapat. Tetapi memang ia tidak mendapatkan pahala yang dimaksud dalam hadits khususnya orang luput puasa Ramadhan dan mengqadhanya di bulan Syawal karena puasanya tidak memenuhi kriteria yang dimaksud. Karena itu sebagian ulama berpendapat bahwa dalam kondisi seperti itu ia dianjurkan untuk berpuasa enam hari di bulan Dzul qaādah sebagai qadha puasa Syawal.ā
Meskipun demikian, jika puasa sunnah Syawal tidak dilaksanakan selepas menunaikan kewajiban qadha puasanya, ia tetap dinilai mengamalkan sunnah puasa Syawal. Hanya saja, ia tidak mendapatkan ganjaran seperti yang disebutkan di dalam sabda Rasulullah saw.Ā
Adapun bagi mereka yang tidak berpuasa Ramadhan tanpa uzur yang dibenarkan syariat, haram untuk mengamalkan puasa sunnah Syawal. Mereka wajib meng-qadha segera utang puasanya. Sementara mereka yang tidak berpuasa Ramadhan karena uzur tertentu, makruh mengamalkan puasa sunnah Syawal sebelum menunaikan qadha puasanya.
Hal demikian sebagaimana diterangkan Syamsuddin Ar-Ramli dalam kitabĀ Nihayatul Muhtaj pada jilid ketiga sebagai berikut.
Ā Ā ŁŁŁŁŲ¶ŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŲ§Ł
Ł Ų§ŁŲŖŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ«ŁŁŲ±ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁ ŁŁŁ
Ł ŁŁŲµŁŁ
Ł Ų±ŁŁ
ŁŲ¶ŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ¹ŁŲ°ŁŲ±Ł Ų£ŁŁŁ Ų³ŁŁŁŲ±Ł Ų£ŁŁŁ ŲµŁŲØŁŲ§ Ų£ŁŁŁ Ų¬ŁŁŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ§ ŁŁŲ³ŁŁŁŁ ŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁ
Ł Ų³ŁŲŖŁŁŲ©Ł Ł
ŁŁŁ Ų“ŁŁŁŁŲ§ŁŁ . ŁŁŲ§ŁŁ Ų£ŁŲØŁŁ Ų²ŁŲ±ŁŲ¹ŁŲ©Ł : ŁŁŁŁŁŁŲ³Ł ŁŁŲ°ŁŁŁŁŁ : Ų£ŁŁŁ ŲØŁŁŁ ŁŁŲŁŲµŁŁŁŁ Ų£ŁŲµŁŁŁ Ų³ŁŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŲµŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ„ŁŁŁ ŁŁŁ
Ł ŁŁŲŁŲµŁŁŁŁ Ų§ŁŲ«ŁŁŁŁŲ§ŲØŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ°ŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲŖŁŲ±ŁŲŖŁŁŲØŁŁŁ ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ®ŁŲØŁŲ±Ł Ų¹ŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŲ§Ł
Ł Ų±ŁŁ
ŁŲ¶ŁŲ§ŁŁ . ŁŁŲ„ŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲ·ŁŲ±Ł Ų±ŁŁ
ŁŲ¶ŁŲ§ŁŁ ŲŖŁŲ¹ŁŲÆŁŁŁŁŲ§ ŲŁŲ±ŁŁ
Ł Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁ
ŁŁŁŲ§. ŁŁŁŁŲ¶ŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲŁŲ§Ł
ŁŁŁŁŁŁ ŲŖŁŲØŁŲ¹ŁŲ§ ŁŁŲ“ŁŁŁŲ®ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¬ŁŲ±ŁŲ¬ŁŲ§ŁŁŁŁŁ ( ŁŁŁŁŲ±ŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ¶ŁŲ§Ų”Ł Ų±ŁŁ
ŁŲ¶ŁŲ§ŁŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŲŖŁŲ·ŁŁŁŁŲ¹Ł ŲØŁŲ§ŁŲµŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ±ŁŲ§ŁŁŲ©Ł ŲµŁŁŁŁ
ŁŁŁŲ§ ŁŁŁ
ŁŁŁ Ų£ŁŁŁŲ·ŁŲ±ŁŁŁ ŲØŁŲ¹ŁŲ°ŁŲ±ŁĀ
Artinya, āMasalah di Tanbih dan banyak ulama menyebutkan bahwa orang yang tidak berpuasa Ramadhan karena uzur, perjalanan, masih anak-anak, masih kufur, tidak dianjurkan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal. Abu Zurāah berkata, tidak begitu juga. Ia tetap dapat pahala sunnah puasa Syawal meski tidak mendapatkan pahala yang dimaksud karena efeknya setelah Ramadhan sebagaimana tersebut di hadits. Tetapi jika ia sengaja tidak berpuasa di bulan Ramadhan tanpa uzur, maka haram baginya puasa sunnah. Masalah yang disebutkan Al-Mahamili mengikuti pandangan gurunya, Al-Jurjani. (Orang utang puasa Ramadhan makruh berpuasa sunnah, kemakruhan puasa sunnah bagi mereka yang tidak berpuasa Ramadhan karena uzur).āĀ
Oleh karena itu, bagi orang yang memiliki utang puasa Ramadhan, sebaiknya meng-qadha utang puasanya terlebih dahulu. Setelah itu, baru boleh mengamalkan puasa sunnah Syawal.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
2
Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya
3
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
5
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
6
Khutbah Jumat: Rajab, Shalat, dan Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua