Nasional

Quraish Shihab Sebut Wabah Covid-19 Bukan Azab, Tetapi Peringatan Allah

Senin, 13 April 2020 | 00:45 WIB

Quraish Shihab Sebut Wabah Covid-19 Bukan Azab, Tetapi Peringatan Allah

"Kita harus yakin bahwa tidak ada yang ditetapkan Tuhan, kecuali baik," kata Quraish Shihab.

Jakarta, NU Online
Ulama Tafsir Indonesia Prof Dr Muhammad Quraish Shihab mengemukakan sisi lain tentang keberadaan Covid-19 yang tengah melanda negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Menurut Shihab, wabah Covid-19 merupakan peringatan dari Allah, bukan siksaan.

"Corona ini bukan siksa, tapi peringatan. Peringatan supaya kita menjadi menjadi lebih baik, supaya kita menjadi lebih eling, supaya kita lebih banyak menjalin hubungan antarsesama kita dan sebagainya. Kita diperingatkan itu, dan peringatan itu adalah hikmah," kata Prof Quraish pada program KELAS.MU BELAJAR LIVE yang disiarkan cariustadz.id, Ahad (12/4). Acara tersebut bertemakan "Menolak Jenazah dalam Pandangan Agama dan Sisi Kemanusiaan".

Shihab mengajak siapa pun untuk memanfaatkan waktu di rumah sebagai akibat Covid-19 ini untuk melakukan berbagai kegiatan yang menambah kebaikan. "Kita harus yakin bahwa tidak ada yang ditetapkan Tuhan, kecuali baik," jelas ulama yang juga pendiri Pusat Studi Al-Qur'an itu.

Sebelumnya, pernyataan senada juga dikemukakan Rais Syuriah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama di Australia Prof Nadirsyah Hosen (Gus Nadir).

Menurut Gus Nadir, pandemi Covid-19 membawa hikmah luar biasa. Dari sisi ekosistem lingkungan dan alam, langit kembali menjadi biru, aliran sungai kembali jernih karena berkurangnya polusi udara dan sampah limbah akibat pabrik-pabrik berhenti beroperasi.

"Pantai menjadi bersih dari sampah plastik. Ikan berenang gembira karena tak lagi diganggu kapal pesiar mewah. Burung terdengar bersahutan karena jalan raya tak lagi berisik dengan suara knalpot dan klakson. Keluarga yang selama ini tak pernah lagi duduk makan bersama dan saat bertemu biasanya hanya uang dan kerja yang dibahas, kini lebih banyak berkumpul di rumah beribadah dan beraktivitas bersama keluarga," ungkapnya.

Menurut Gus Nadir, jika ada sementara pihak yang protes kenapa masjid ditutup dan kemudian muncul teori-teori konspirasi, sebenarnya mereka lupa bahwa pusat perjudian di Las Vegas Amerika dan Singapura juga tutup. Semua bar dan club di New York, Paris, dan London tutup. Tempat prostitusi di Jerman Belanda dan Rusia juga tutup. Semua kemaksiatan berhenti seketika akibat Corona.
 

Pewarta: Husni Sahal
Editor: Alhafiz Kurniawan