Nasional

Rajab, Bulan Wafatnya Umar Bin Abdul Aziz dan Imam Syafii

Selasa, 14 Januari 2025 | 07:00 WIB

Rajab, Bulan Wafatnya Umar Bin Abdul Aziz dan Imam Syafii

Ilustrasi Rajab. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Bulan Rajab merupakan bulan wafatnya dua sosok penting dalam sejarah Islam, yakni Umar bin Abdul Aziz dan Imam Syafii.


Ustadz Muhamad Abror mencatat bahwa Umar bin Abdul Aziz meninggal dunia pada tanggal 25 Rajab 101 H di Deir Sam'an, Homs, Suriah. Meskipun ia merupakan seorang pemimpin tertinggi Dinasti Umayyah, tetapi ia hidup dengan penuh kesederhanaan.


"Kehidupannya yang jauh dari glamor kerajaan, membuat Umar enggan menggunakan fasilitas negara, bahkan tak meninggalkan banyak harta untuk diwarisi putra-putranya," tulisnya sebagaimana dilansir NU Online dalam artikelnya berjudul Kisah Wafatnya Umar bin Abdul Aziz di Bulan Rajab dan Wasiat Terakhirnya, pada Selasa (14/1/2025).

 

Diceritakan dalam al-Bidayah wan Nihayah, Imam Ibnu Katsir menyebut sebab wafatnya khalifah kedelapan Dinasti Umayyah itu karena mengidap Tuberkulosis (TBC), salah satu penyakit yang mematikan. Namun, ada pula yang mengatakan sang khalifah diracun oleh salah seorang budak miliknya.


"Ibnu Katsir mengisahkan, seorang budak mencampuri racun pada makanan atau minuman Umar demi bayaran sebesar seribu dinar," tulis Ustadz Abror.


Berbeda dengan Ibnu Katsir, Sejarawan Kontemporer Abdussyafi menyebut bahwa kewafatan Umar bin Abdul Aziz disebabkan karena dia terlalu memforsir tenaganya untuk mengurusi rakyat, sering begadang untuk mengurusi negara, serta pola makannya tidak teratur karena kesibukannya tersebut.


Dalam kesempatan terakhir menjelang wafatnya, Umar bin Abdul Aziz berwasiat kepada anak-anaknya untuk berpegang teguh dalam kesalehan agar senantiasa dijaga Allah swt. Hal itu ia tegaskan sembari mengutip Al-Qur'an surat Al-A'raf ayat 196.


"Dari kisah wasiat Umar di atas, tampak bahwa meski menjabat sebagai khalifah, kehidupannya sangat sederhana. Saking sederhananya, sampai-sampai ia tidak meninggalkan banyak harta warisan hingga dikatakan anak-anaknya dalam keadaan fakir. Sepanjang hidupnya, Umar dikenal sebagai sosok khalifah yang zuhud, bahkan ia tidak mau menggunakan fasilitas pemerintahan yang sebenarnya adalah haknya sebagai pemimpin nagara," pungkasnya.


Selain Umar bin Abdul Aziz, sosok lain yang wafat pada bulan Rajab adalah Imam Syafii. Ulama bernama Muhammad bin Idris itu wafat di Mesir, pada Jumat, akhir Rajab 204 H dalam usia 54 tahun. Hal ini sebagaimana ditulis Ustadz Yuhansyah Nurfauzi dalam artikelnya berjudul Riwayat Kesehatan Imam As-Syafi'i yang Wafat di Bulan Rajab pada Selasa (14/1/2025).


Jika dikonversi dalam tahun Masehi, Imam Syafi'i wafat pada Jumat, 24 Januari 820 M atau bertepatan dengan 30 Rajab.


Imam Syafi'i meninggal karena mengalami penyakit bawasir yang parah. Hal tersebut membuatnya pendarahan hebat. Namun demikian, ia tetap mengajar dan menulis dalam kondisi sakit tersebut.


"Apabila sedang duduk dalam rangka mengajar, darah yang mengalir dari kondisi sakitnya Imam Asy-Syafi’i dikumpulkan dan ditampung dalam suatu wadah khusus. Demikian sabarnya Imam Asy-Syafi’i sehingga tidak pernah mengeluhkan kondisi bawasirnya yang kian parah," tulis Ustadz Yuhansyah.


Diceritakan dalam Fi Manaqib al-Imam Asy-Syafi’i Tawali at-Ta’sis lima’ali Muhammad bin Idris, Imam Ibnu Hajar al-Asqalani menyebut bahwa ada sahabat sekaligus murid Imam Syafi'i yang membacakan surat Yasin di sisi jenazah gurunya.