Nasional

Ramadhan dalam Bingkai 'Pop Culture': Transenden vs Imanensi

Senin, 13 Mei 2019 | 22:00 WIB

Ramadhan dalam Bingkai 'Pop Culture': Transenden vs Imanensi

Ngaji Ramadhan Lakpesdam NU Parepare, Senin (13/5)

Parepare, NU Online
Ngaji Ramadhan Lembaga Kajian dan Peningkatan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PCNU Kota Parepare, Sulawesi Selatan, dimulai dengan pembawaan pandangan dari Andi Faisal, perihal Ramadhan dalam Bingkai 'Pop Culture': Transenden vs Imanensi, Senin (13/5).

Andi Faisal, yang juga sekretaris Lakpesdam NU Parepare memaparkan bagaimana kenyataan Ramadhan yang dalam perjalanannya berangsur-angsur terjadi pada sebagian budaya masyarakat menjadi sangat pop yang mengarah pada imanensi (kedangkalan). 

Keadaan tersebut menurutnya sangat jelas dan nyata di beberapa kelompok masyarakat, walau tidak secara keseluruhan mulai meninggalkan pop culture atau bahkan menolak perihal transenden yang menawarkan intelektualitas dan spritualitas. 

"Materi pertama ini adalah bunga rampai dari pertemuan-pertemuan selanjutnya. Selanjutnya akan ada elaborasi yang lebih menarik," jelas Faisal yang juga alumni Pesantren As'adiyah.

Sebagai pengantar Andi Faisal tak lupa mengupas bahasan tentang budaya sebagai cara hidup yang di dalamnya terkandung ideologi, nilai, dan cita-cita kolektif. Selain itu pemateri juga banyak mengutip pandangan beberapa filsuf, salah satunya seorang filsuf safawiyah yakni Mulla Sadra yang memiliki pandangan perihal evolusi penyempurnaan jiwa, yang merupakan transformasi dari jiwa mineral, ke jiwa tumbuhan, ke jiwa binatang, lalu ke jiwa manusia.

"Ramadhan, dengan infrastruktur dan suprastruktur dari puasa tentu kita harapkan dapat mengantarkan pada ibadah sosial dengan akhlak yang semakin sholeh sebagai wujud gambaran penggunaan perangkat budaya dari orang menjadi manusia," tutup Andi Faisal. 

Ngaji Ramadhan Lakpesdam NU Parepare sendiri akan berlangsung dua pekan mulai 13-27 Mei 2019 dengan materi yang saling mengiringi dan bertempat di Ruang Pertemuan Pro. Rahman Idrus di Lt 2 Gedung Kantor PCNU Parepare. Sebagai penutup Ketua Tanfidziyah PCNU Parepare membacakan pasal terkait materi dari kitab Sirrul Asrar yang terkait dengan materi. (Ibrah Laiman/Kendi Setiawan)