Mataram, NU Online
Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid mengapresiasi hadirnya para relawan yang tergabung dalam NU Peduli Lombok yang bahu membahu mengatasi dampak gempa. Ia mengatakan dalam banyak kunjungan langsung ke lapangan, pihaknya sering bertemu relawan NU Peduli.
“Saya tidak hanya ketemu di sini, tapi sering di lapangan. Sering titik-titik pengungsian yang saya kunjungi saya temui relawan kesehatan NU maupun yang membantu pemulihan secara fisik (evakuasi),” kata Bupati Fauzan di Posko Utama NU Peduli Lombok Gedung PWNU NTB, Jalan Pendidikan Kota Mataram, Senin (27/8) siang.
Bupati juga menyampaikan terima kasih atas nama masyarakat dan pribadi karena keterlibatan relawan NU Peduli.
Ia menjelaskan, ada empat kecamatan dengan dampak paling parah di Lombok Barat yakni Gunungsari, Narmada, Lingsar, dan Batulayar.
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat juga terus mengupayakan membantu masyarakat walaupun sudah memasuki masa transisi dari tanggap darurat ke pemulihan.
“(Kalau ada anggapan) Dalam masa transisi ini pemerintah tidak lagi memberikan bantuan, itu angggpan salah. Pemerintah terus memberikan makananan, air bersih, fasilitas kesehatan, bahkan sampai rumah kita lagi mengupayakan Dinas Sosial agar masyarakat terdampak bisa kita kasih uang jaminan hidup per jiwa,” paparnya.
Selain itu dalam masa transisi dari tanggap darurat ke pemulihan yang diperkirakan sampai tanggal 2 September, selain mencukupi kebutuhan pokok, Pemda Lombok Barat juga melakukan pendataan atau verivikasi bangunan rumah warga. Hasil pendataan akan dikategorisasi dan menerima uang ganti dari Pemda, yakni 50 juta per rumah untuk kategori rusah berat, dan 25 juta rupiah untuk rusak ringan.
Pada kesempatan tersebut, Bupati juga menerima titipan bantuan dari NU Peduli berupa ikan sarden sebanyak 160 dus yang akan dibagikan kepada pengungsi di sejumlah titik di Lombok Barat.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejak gempa bumi Lombok, relawan NU terjun ke titik-titik terdampak gempa. Relawan NU Peduli melakukan asesmen untuk memeriksa keperluan warga, menyerahkan bantuan logistik, terpal dan tenda untuk pengugsian. Selaitu juga mendirikan masjid darurat, hunian sementara, psikososial dan trauma healing serta layanan pengobatan.
Tim NU Peduli berasal dari Banom dan lembaga NU baik dari pusat, Jawa Timur, Bali, NTB, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan daerah lainnya. (Kendi Setiawan)