Nasional

Sambut Hari Santri, Pesantren Inggris Tampilkan Kesenian 9 Negara

Selasa, 17 Oktober 2017 | 05:02 WIB

Sambut Hari Santri, Pesantren Inggris Tampilkan Kesenian 9 Negara

Penampilan kolaborasi santri Assalam dan pelajar Filipina

Bogor, NU Online 
Pondok Pesantren Assalam mengundang 9 negara untuk menampilkan kesenian mereka pada kegiatan bertajuk “Festival Puspita I”. Perwakilan negara yang hadir adalah Amerika Serikat, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Sinegal, Afghanistan, India, Afrika, dan Australia. Kemudian belakangan menyusul peserta dari Malaysia.

Pengasuh Pondok Pesantren Assalam Ali Qohar mengatakan, kegiatan yang berlangsung di Pondok Pesantren Assalam pada 14 Oktober tersebut dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional 2017 yang akan jatuh pada 22 Oktober. 

Menurut dia, festival itu merupakan upaya saling mengenalkan ragam kebudayaan antarnegara. Para santri Assalam bisa memperkenalkan budaya Indonesia. Sebaliknya, negara-negara lain juga memperkenalkan kesenian dan bisa mengetahui kebudayaan Indonesia. 

“Kita menampilkan budaya Indonesia ke mata dunia. Kita mengenalkan Indonesia yang ramah dan santun. Kita memperkenalkan Indonesia yang sangat bisa menjaga keutuhan keragaman budaya. Poin pentingnya hal itu dilakukan para santri,” jelas pria yang pernah nyantri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Situbondo yang saat ini diasuh KH Azzaim Ibrahimy. 

Lebih dari itu, menurut pria yang akrab disapa Kang Aang itu, melalui festival tersebut, Assalam memperkenalkan jatidiri Islam Indonesia secara langsung. 

“Kami mengundang negara-negara lain untuk hadir ke kantong Muslim Indonesia. Ternyata mereka enjoy, mereka menginap di Assalam,” lanjut pria yang pernah aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kediri, Jawa Timur. 

Gio Demalanta dari Fhilipina misalnya, berkomentar, Festival Puspita pertama ini sukses besar. “Ini bagian penting dalam hidup saya karena kita di sini sharing tentang banyak negara lain, acaranya sangat menarik dan saya sangat senang saat kita nyanyi bersama We are the Word."

Sementara Momardiam dari Sinegal, “Ini pengalaman pertama saya melihat budaya negara-negara lain. Acara festival ini sangat asyik. Semoga festival kedua nanti semakin banyak negara lain yang terlibat."

Menurut Aang, Festival Puspita akan dilakukan rutin di Pesantren Assalam sebagai peringatan Hari Santri. Tahun depan waktunya tidak hanya sehari, tapi lima hari. Di antara kgiatannya, selain penampilan budaya akan diadakan workshop. 

Pesantren Assalam didirikan Ali Qohar pada 2009 di gunung Geulis, Kabupaten Bogor. Assalam dikenal masyarakat sebagai Pondok Pesantren Inggris karena bahasa sehari-hari para santrinya menggunakan bahasa Inggris. (Red: Abdullah Alawi)