Nasional

Shalat Hajat, Kebiasaan Ustadz Yusuf Mansur Sebelum Ceramah

Sabtu, 24 Oktober 2020 | 08:00 WIB

Shalat Hajat, Kebiasaan Ustadz Yusuf Mansur Sebelum Ceramah

Ustadz Yusuf Mansur (kanan) bersama Sekjen PBNU HA Helmy Faishal Zaini pada satu kesempatan. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online

Pendakwah memiliki caranya tersendiri ketika mau berceramah atau ketika hendak menghadapi jamaahnya di majelis ilmu. Cara-cara itu tentu bagian dari upaya para pendakwah agar jamaah yang menjadi peserta pengajian diberikan ketulusan hati menerima ilmu yang disampaikan penceramah. Utamanya, kegiatan pengajian berjalan dengan lancar tanpa ada kendala yang berarti. 


 
Rupaya, sikap terpuji ini juga tidak pernah dilewatkan oleh pendakwah kondang asal Betawi Ustadz Yusuf Mansur. Pemilik nama lengkap Jam’an Nurkhatib Mansur ini selalu melakukan 'ritual' tertentu ketika mau berceramah di masyarakat. 

 

Menurut Ustadz Yusuf Mansur, beberapa menit sebelum ceramah dilakukannya di panggung atau di majlis ilmu. Beliau selalu mengawali kegiatan dengan shalat sunah. Tujuannya, agar jamaah pengajian telinganya dibukakan oleh Allah sehingga ilmu yang disampaikan didengar dan diaplikasikan. 

 

"Kalau mau ceramah tuh saya shalat dua rakaat di belakang panggung. Di tuan rumah, atau di kantor tempat saya ceramah. Shalat sunah hajat, saya berdoa ya Allah kuping jamaah ini bukan kuping saya dan bukap kupingnya dia. Minta supaya Allah membuka kupingnya, membuka hatinya, membuka matanya," katanya di sela-sela kegiatan sosialisasi Pencegahan Covid-19: Iman Imun dan Aman di Pesantren Darul Qur’an yang digelar secara virtual, Jumat (22/10). 

 

Pengasuh pesantren Darul Qur’an ini menyadari jika isi ceramahnya merupakan atas izin kehendak Allah. Karena itu, katanya, penting sekali berdoa sebelum beraktivitas halnya seperti ketika ingin mengisi pengajian atau ceramah. 

 

"Bila kita seperti itu kita akan terhindar dari rasa putus asa dan insyallah kita diberi kesabaran," tuturnya. 

 

Seperti diketahui, tokoh muda Nahdlatul Ulama Jakarta ini sebagai sosok pendakwah yang disegani di masyarakat. Kiai yang lahir di Jakarta, 19 Desember 1976 ini juga beraktivitas sebagai penulis buku dan pengusaha. 

 

Tak sia-sia, atas kerja kerasnya membangun pondok pesantren Daarul Quran Ketapang, Cipondoh, Cikarang Tangerang. Kini, pesantrennya itu sudah dikenal masyarakat dengan jumlah santri yang mencapai ribuan.

 

Pengisi pengajian pagi Wisata Hati antv ini lahir dari keluarga Betawi yang berkecukupan yakni Abdurrahman Mimbar dan Humrifíah. Sejak kecil, Yusuf Mansur dikenal dengan karakternya yang cerdas. Itu dibuktikan dari kemampuannya menangkap pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Chairiyah Mansuriyah Jembatan Lima, Tambora Jakarta Barat 35 tahun silam. 

 

Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Kendi Setiawan