SMP Progresif Sidoarjo Borong 3 Juara Internasional di Malaysia
Sabtu, 1 Oktober 2022 | 12:00 WIB
SMP Progresif Sidoarjo kembali membawa piala pada ajang internasional di Malaysia. (Foto: NOJ/Imam Khusnin A)
Imam Khusnin Ahmad
Kontributor
Sidoarjo, NU Online
Pada ajang International World Invention Competition and Exhibition (WICE) yang digelar Segi University Kota Damansara Malaysia, siswa SMP Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo, Jawa Timur memborong tiga juara. Hal tersebut diraih dari My Guide Tongkat Pintar terintegrasi GPS Tracker untuk tuna netra.
“My guide merupakan tongkat inovasi dari tim riset SMP Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo. Tongkat ini bisa mempermudah orang tuna netra dalam melakukan pekerjaan,” kata Muhammad Syarifuddin selaku guru pendamping, Sabtu (01/10/2022).
Dijelaskannya bahwa pada tongkat tersebut terdapat 3 sensor yaitu depan, kiri dan kanan, serta sensor air. Alat juga dilengkapi dengan GPS tracker yang dapat dikontrol oleh keluarga. Dan ajang berlangsung 25 hingga 30 September 2022 dengan peserta dari berbagai negara.
“Tidak tanggung-tanggung my guide berhasil menyabet 3 juara sekaligus karena berhasil menyisihkan peserta lain,” katanya.
Sedangkan medali yang berhasil dibawa pulang adalah emas, special award, dan semi grand award. Dan tim ini terdiri dari Muhammad Anies Sya’roni, Ahmad Mujtaba Arafa, Regan Luay Aufa, dan Lutfi Muhammad Raziq Alfredo.
“Tim kami harus bersaing dengan 240 peserta dari 24 negara,” terangnya.
SMP yang berada di bawah naungan Pesantren Bumi Shalawat dengan tagline kokoh spiritual dan mapan intelektual ini setiap tahun memiliki tim riset. Pihak sekolah terus mendorong agar tim selalu tumbuh.
" Alhamdulillah setelah bekerja cukup keras, tim berhasil menjadi juara dan meraih tiga medali emas," ujarnya.
Kepada media ini, dirinya bercerita bahwa saat kompetisi berjalan sempat deg-degan. Mengingat persaingan demikian ketat lantaran tim harus bersaing dengan peserta dari dari banyak negara.
"Namun berkat dukungan dan doa semuanya dari masyarakat wabilkhusus keluarga Pesantren Bumi Sholawat, akhirnya tim berhasil meraih nilai tertinggi dan dapat tiga medali emas," katanya dengan sumringah.
Menurutnya banyak hal manfaat yang dipetik dari kompetisi di Malaysia.Selain tambah pengalaman, sekaligus juga menambah jaringan teman. "Yang jelas tambah networking dan pengalaman. Pokoknya senang deh," jelasnya.
Dikemukakan lebih lanjut bahwa my guide dari tim riset SMP Progresif Bumi Shalawat bisa mendeteksi objek di depan, samping kiri, maupun kanan bagi penggunanya dengan jarak yang bisa diatur. Tongkat my guide juga dilengkapi sensor yang bisa membantu pengguna menghindari genangan air di sekitarnya dan dikerjakan selama 3 bulan.
"Yang menarik, tongkat ini juga sudah terintegrasi dengan GPS tracker. Dengan demikian, jika si tuna netra pengguna tersesat atau hilang, keberadaannya dapat dilacak. Di sisi lain, alat ini juga dapat merekam suara di sekitarnya, sehingga sangat membantu penyandang tuna netra," pungkasnya.
Kontributor: Imam Khusnin Ahmad
Editor: Syaifullah Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua