Nasional

Sosialisasi Digdaya Persuratan NU, Waketum PBNU: Kantor Sudah Ada di Gawai

Rabu, 8 Januari 2025 | 07:00 WIB

Sosialisasi Digdaya Persuratan NU, Waketum PBNU: Kantor Sudah Ada di Gawai

Waketum PBNU H Amin Said Husni. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Sejak Agustus 2024, PBNU telah memulai tahapan transfromasi digital di lingkungan NU. Langkah ini diawali dengan diterapkannya platfrom Digdaya NU (Digitalisasi Data dan Layanan) NU. Dengan adanya Platform ini, Wakil Ketua Umum PBNU H Amin Said Husni menyebut bahwa saat ini seolah-olah kantor dan urusan administratifnya sudah ada di tangan para pengurus NU.


“Untuk urusan perkantoran sudah bisa dilakukan secara digital. Kantor sudah ada di Gadget, Smartphone, dan Handphone,” kata pengarah tim transformasi digital NU ini pada sosialisasi Implementasi Digdaya Persuratan Tingkat PCNU Gelombang I secara daring, Selasa (7/1/2025).


Amin menambahkan bahwa Digdaya NU yang diawali di bidang persuratan, sudah diaplikasikan di lingkungan PBNU. Proses drafting atau pembuatan surat, penandatanganan, stempel atau legalisasi, dan pengiriman serta pengarsipan sudah dilakukan secara digital termasuk surat masuk.


“Kita awali dengan Digdaya persuratan di mana administrasi kantor meliputi persuratan, dokumentasi, dan pengarsipan sudah dilayani secara digital di lingkungan PBNU,” katanya.


Terkait dengan keamanan, ia menyebut bahwa tanda tangan berupa QR Code (Barcode) dan stempel sudah dilakukan sertifikasi melalu Peruri. “QR code bisa diverifikasi termasuk perihal dan nomor suratnya,” ungkapnya.


Saat ini, lanjutnya, implementasi Digdaya persuratan sudah dilakukan di tingkat PWNU. Pada Harlah 102 NU pada 16 Rajab 1446 H besok, Digdaya persuratan akan diluncurkan secara resmi di tingkat PCNU sehingga saat ini sudah dilakukan sosialisasi untuk PCNU di beberapa provinsi seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jakarta, Jawa Barat, lampung, dan Bengkulu.


Ke depan, dengan adanya sistem Digdaya ini, maka surat yang keluar selain darinya tidak diakui atau tidak sah. “Semua dilakukan dalam rangka mengkonsolidasikan tata kelola jam'iyah NU di dalam merespon dinamika perubahan yang sangat cepat di abad ke dua NU,” ungkapnya.


Upaya ini juga, jelasnya, dalam rangka menjaga eksistensi keberlangsungan perkumpulan untuk beradaptasi dengan perubahan dan tidak lagi dilakukan secara manual. “Digitalisasi adalah sebuah keniscayaan,” katanya.


Selain Digdaya Persuratan, Digdaya juga akan dikembangkan ke arah Semesta Digital, yakni istilah untuk menggambarkan Platform seluruh data NU yang akan tersaji melalui platform digital. Semesta Digital ini meliputi masalah administrasi, program kerja, layanan ke pengurus dan warga di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, aset, dan sebagainya.