Syekh Abdul Aziz As-Syahawi: Dzikir Terbaik adalah Al-Qur'an
Selasa, 28 Januari 2025 | 11:00 WIB

Syekh Abdul Aziz As-Syahawi dalam Peringatan Isra' Mi'raj di kediaman Khofifah Indar Parawansa. (Foto: tangkapan layar kanal Youtube TVNU)
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU OnlineÂ
Mahaguru Ulama Mazhab Syafi’i dari Al-Azhar Mesir, Syekh Abdul Aziz As-Syahawi, menyampaikan pesan penting tentang dzikir terbaik yang sepatutnya kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, dzikir yang paling utama adalah dengan melantunkan Al-Qur'an.
"(Saya) menekankan bahwasanya dzikir yang terbaik yang kita amalkan adalah (melantunkan) Al-Qur'anul Karim. Dzikir yang terbaik yang harus kita amalkan adalah Al-Qur'anul Karim," katanya saat acara Peringatan Isra dan Mi'raj di Kediaman Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Jemursari, Suarabaya, Jawa Timur, Senin (27/1/2025) malam.
Dalam penjelasannya, Syekh Abdul Aziz menegaskan bahwa Al-Qur'an merupakan sebaik-baiknya bentuk zikir. Ia merujuk pada sabda Nabi Muhammad yang mengatakan, Barang siapa yang disibukkan dengan Al-Qur'an, maka Allah akan memudahkan segala masalah yang dihadapinya.
"Ini adalah fadilah memperbanyak membaca Al-Qur'an, serta mentadabburi (merenungi) dan memahami Al-Qur'an," jelasnya.
Adapun cara melakukan dzikir dengan Al-Qur'an adalah dengan membaca, memahami, dan tadabur isi Al-Qur'an. Tak hanya itu, lanjutnya, Al-Qur'an bukan hanya untuk dibaca, tetapi untuk dihayati dan dijadikan petunjuk hidup yang bisa membimbing dalam menjalani kehidupan sehari-hari.Â
Syekh Abdul Aziz menjelaskan bahwa Al-Qur'an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai petunjuk hidup bagi umat manusia. Setiap orang yang membaca Al-Qur'an, meskipun tidak memahami maknanya, akan tetap mendapatkan pahala.Â
Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan proses turunnya Al-Qur'an, katanya, adalah melalui beberapa tahap yang sangat mulia. Pertama dari ilmu Allah, kemudian ke Lauhul Mahfuzh, dilanjutkan ke Baitul Izzah di langit pertama, dan akhirnya diturunkan oleh Malaikat Jibril secara bertahap selama 23 tahun sesuai dengan peristiwa yang terjadi pada masa Nabi Muhammad.
"Setiap langit itu ada rumahnya. Adapun rumah di langit pertama adalah Baitul Izzah, sedangkan di langit ketujuh adalah Baitul Makmur. Kemudian setelah dari Baitul Izzah, Al-Qur'an diturunkan oleh Malaikat Jibril secara perlahan sesuai dengan peristiwa yang terjadi selama 23 tahun kepada baginda Nabi Muhammad saw, sebanyak 24.000 kali," jelasnya.
Syekh Abdul Aziz mengungkapkan bahwa Al-Qur'an memiliki keistimewaan yang sangat besar di sisi Allah. Setiap huruf yang dibaca akan mendatangkan ganjaran, dan ini termasuk huruf-huruf dalam Al-Qur'an seperti Alif, Lam, dan Mim, yang masing-masing dihitung 10 ganjaran sebagai satu huruf yang terpisah.Â
"Nabi bersabda, Barang siapa yang membaca Al-Qur'an, membaca Al-Qur'an itu bagaimana? Membaca Al-Qur'an itu menjadikan Al-Qur'an sebagai panutan dan suri tauladan," terangnya.
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Marhaban Ramadhan, Raih Maghfirah dan Keberkahan
3
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
4
Khutbah Jumat: Kepedulian Sosial Sebagai Bekal Menyambut Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
6
Reshuffle Perdana Kabinet Merah Putih: Brian Yuliarto Jadi Mendiktisaintek Gantikan Satryo Brodjonegoro
Terkini
Lihat Semua