Tahun Baru 2025, Ketum PBNU: Koreksi Kesalahan, Persiapkan Masa Depan
Rabu, 1 Januari 2025 | 06:00 WIB
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) saat menyampaikan ucapan selamat tahun baru 2025. (Foto: tangkapan layar)
Ahmad Naufa
Penulis
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau yang kerap disapa Gus Yahya mengucapkan selamat tahun baru kepada segenap masyarakat Indonesia.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Atas nama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, atas nama jam’iyah Nahdlatul Ulama, kepada segenap warga Nahdatul Ulama, segenap warga masyarakat, warga bangsa Indonesia yang kita cintai, saya mengucapkan Selamat Tahun Baru 1 Januari 2025,” ucap Gus Yahya, melalui video yang diterima NU Online, Rabu (1/1/2025).
Gus Yahya mengajak kesempatan pergantian tahun ini dijadikan sebagai upaya introspeksi terhadap segala apa yang sudah dilalui di tahun sebelumnya.
“Mari kita gunakan momentum pergantian tahun ini untuk secara lebih mendalam bermuhasabah, merenungkan kembali semua yang telah kita lakukan, – yang telah kita jalani, kita lalui sebelum ini, – berusaha memahami dengan sungguh-sungguh tantangan-tantangan apa saja yang akan kita hadapi di masa depan," ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar hasil renungan dan muhasabah itu menjadi bekal dalam menghadapi tantangan masa depan agar lebih siap. "Mempersiapkan diri secara mental dan fisik untuk menghadapi, menyambut dan mengatasi tantangan-tantangan itu,” ucapnya.
Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibien Leteh, Rembang, Jawa Tengah, itu mendasarkan hal tersebut pada Al-Qur'an Surat Al-Hasyr ayat 18.
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Tuhan, dan perhatikanlah apa yang telah kau lakukan sebelum ini untuk persiapanmu bagi masa depan, bagi esok hari, dan bertakwalah kepada Tuhan, sesungguhnya Tuhan maha mengetahui apa yang engkau lakukan,” ucap Gus Yahya, menerjemah secara bebas arti dari ayat tesebut.
Menurutnya, kasih sayang Tuhan sudah demikian nyata dirasakan dan tampak. Segala musibah, segala ketidakberuntungan, segala hal-hal yang dianggap tidak nyaman atau tidak baik adalah hidayah, petunjuk Tuhan. Ssbab, segala nikmat karunia adalah ujian.
Untuk itu, ia mengajak untuk memulai dengan memohon ampun, mengoreksi kesalahan, dan meminta kurnia ketakwaan sebagai bekal mengarungi samudera kehidupan.
“Mari dengan memohon ampun kepada Tuhan, kita koreksi kesalahan-kesalahan yang terlanjur kita lakukan, dan kita jalani hidup ini selanjutnya dengan cara yang lebih baik untuk masa depan yang lebih baik dengan memohon agar Tuhan mengaruniakan ketakwaan di dalam segala langkah, segala keadaan, segala apa pun yang kita lalui sepanjang hidup kita,” ajak Gus Yahya.
“Semoga kita semua mendapatkan rida, kerelaan, dan kasih sayang yang lebih besar dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” pungkasnya, diikuti salam penutup.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mengawali Tahun Baru dan Rajab dengan Peningkatan Spiritual
2
Menggabungkan Puasa Rajab dengan Qadha Ramadhan
3
Khutbah Jumat: Keistimewaan Rajab sebagai Bulan yang Dimuliakan
4
Apa Itu OCCRP dan Bagaimana Mereka Memilih Orang Paling Korup Sedunia?
5
3 Hadits Ini Tegaskan Anjuran Perbanyak Puasa di Bulan Rajab
6
Tahun Baru 2025, Ketum PBNU: Koreksi Kesalahan, Persiapkan Masa Depan
Terkini
Lihat Semua