Nasional

Tatanan Global Haruskan Manusia Bersinergi dan Berkolaborasi

Rabu, 14 September 2022 | 19:30 WIB

Tatanan Global Haruskan Manusia Bersinergi dan Berkolaborasi

Ketua PBNU, Prof Moh Mukri. (Foto: istimewa)

Bandarlampung, NU Online 
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Moh Mukri menyebut bahwa saat ini sudah mulai terjadi guncangan-guncangan sosial yang ia sebut sebagai turbulensi sosial. Hal ini bisa terlihat dari cepatnya perubahan kehidupan sosial yang mengakibatkan masyarakat tergopoh-gopoh untuk menyesuaikan diri. Akibatnya terjadi ketimpangan dan ritme yang tidak harmoni di tengah masyarakat.


Turbulensi sosial ini juga menurutnya mengubah tatanan geo-politik dunia. Ia mencontohkan bagaimana konflik peperangan di zaman dulu kecenderungan didominasi oleh motif agama. Namun saat ini, gesekan antarnegara lebih komplet, tidak hanya dilatarbelakangi oleh konflik agama.


Fenomena turbulensi sosial ini tidak bisa dihadapi secara individu karena tidak akan bisa mengatasinya secara efektif. Cepatnya perubahan yang mengakibatkan guncangan akibat cepatnya perkembangan ilmu dan teknologi ini harus dihadapi bersama melalui jalinan sinergisitas elemen terkait. Terlepas dari manfaat yang bisa diambil dari perkembangan teknologi yang sangat masif saat ini.


“Kini pola hidup masyarakat sudah banyak yang berubah. Semua harus disikapi dengan cara bersinergi dan tidak bisa ditangani sendiri,” ungkapnya pada pertemuan virtual Kepolisian Daerah Provinsi Lampung dengan seluruh jajaran pengurus NU mulai dari Pengurus Wilayah NU Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, sampai dengan Ranting NU pada Rabu (14/9/2022).  


Dengan sinergisitas dan kebersamaan dalam berbagai hal menurutnya kebaikan akan mampu terselenggara dengan baik. Oleh karena itu, Ketua Umum MUI Provinsi Lampung ini menegaskan bahwa sinergisitas semua elemen menjadi sebuah keniscayaan.


“Saat ini dunia sudah global. Tidak ada pilihan lain (kecuali) kita harus bersinergi, berkolaborasi,” ujarnya.


Termasuk menurutnya sinergi dan kolaborasi antara Nahdlatul Ulama dengan Kepolisian menjadi sangat penting dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat. “Walau NU memiliki Banser untuk menjaga ketertiban dan keamanan namun tidak seperti kepolisian yang memiliki wewenang untuk memproses tindakan mengganggu ketertiban,” jelasnya.


Sehingga ia mengajak kepengurusan NU di semua tingkatan untuk mem-back up kepolisian untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban lingkungannya masing-masing demi kemaslahatan bersama.


Sementara Kapolda Lampung Irjen Pol Akhmad Wiyagus dalam kesempatan tersebut berharap sinergisitas Polri dan NU terus untuk dipertahankan dan diperkuat. Ia menginstruksikan kepada seluruh jajaran mulai dari Polda, Polres, Polsek, dan Babinkamtibmas untuk terus melakukan komunikasi dengan kepengurusan NU secara intens.


“Struktur kepengurusan di Polri dan NU hampir sama mulai dari tingkat pusat sampai bawah. Ini akan mempermudah koordinasi di tiap levelnya,” terangnya.


Sinergisitas ini menurutnya sangat penting di tengah adanya sekelompok orang yang memaksakan kehendak dan tidak sesuai dengan komitmen dalam berbangsa dan bernegara. Semua elemen masyarakat, terlebih ormas NU harus saling bahu-membahu untuk mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang damai.


“Bicara NKRI tidak akan lepas dari bicara NU. Karena selama ini (NU) sudah teruji,” tegasnya.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Syamsul Arifin

 

===============

Judul berita ini telah diedit pada Rabu, 14 September 2022 pukul 19.45 WIB.