Jombang, NU Online
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, melakukan penebaran perdana benih ikan Lele sistem bioflok. Penebaran bibit Lele dilakukan dilahan milik SMA Trensains, Pesantren Tebuireng 2 di Desa Jombok, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang Jawa Timur, Ahad (13/8).
“Target pemerintah, setiap anak bisa mengkonsumsi ikan sebanyak 46 kilogram setiap tahun. Artinya jika dalam satu minggu setiap anak bisa mengkonsumsi 1 kilogram ikan, maka dalam kurun satu tahun tahun hanya dibutuhkan 50 kilogram asupan protein ikan. Ini berarti diatas target pemerintah, yang hanya 46 kilo makan ikan per orang per tahun,” ungkap Menteri Susi disela-sela menebar bibit Lele bersama pengasuh pesantren Tebuireng KH Salahaudin Wahid.
Dikatakan Menteri Susi, dengan adanya bantuan pengembangan budidaya lele dengan system bioflok di pesantren, diharapkan adanya peningkatakan makan protein bagi anak bangsa.
“Jadi bisa dihitung, misalnya santrinya ada sebanyak 20 ribu orang diperlukan sebanyak 100 ton ikan dalam satu tahun. Maka perlu berapa unit kolam dengan system bioflok ini, karena banyak sekali anak-anak bangsa yang berada dipesantren. Kalau yang disekolah umum kan biasanya hanya semacam hari kerja tidak bording school,” imbunhnya.
Disamping asupan protein, lanjutnya pihaknya berharap bisa memberikan pelatihan UMKM kepada santri yang akan mentas dan hidup mandiri, dimasyarakat nantinya.” Dari hasil pengamatannya terhadap potensi perikanan diberbagai daerah seperti Natuna, NTB dan NTT begitu besar kesempatan untuk dikembangkan. Namun, persoalannya adalah kurangnya pelaku UMKM di bidang perikanan khususnya pedagang perikanan,” bebernya.
KH Salahuddin Wahid, Pengasuh pesantren Tebuireng, menyampaikan apresiasi yang besar atas usaha KKP dalam mengembangkan kegiatan perikanan dengan cara memanfaatkan potensi lahan dan air yang begitu besar dimiliki oleh masyarakat di Indonesia. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan konsumsi makan ikan santri maupun masyarakat.
“Ini merupakan bagian dari mensyukuri nikmat Allah, karena tanahnya ada, lahannya ada, dan potensinya ada, namun keinginan yang belum ada. Oleh sebab itu, kami sangat mendukung komitmen KKP untuk memanfaatkan potensi yang ada bagi kegiatan perikanan budidaya seperti budidaya Lele ini,” ujar pria yang biasa disapa Gus Sholah ini.
Sementara itu, dalam kegiatan tebar bibit, sebanyak 108.000 ekor dengan ukuran 8 – 9 cm yang ditebar kedalam 36 buah kolam bioflok dengan ukuran diameter 3 m dengan kepadatan 100 ekor per meter atau setiap kolam berisi 3.000 ekor benih Lele. Melalui penebaran benih di pesantren Tebuireng ini diharapkan akan dihasilkan Lele sebanyak 9,72 ton atau senilai Rp. 155 juta setiap kali panen dan dalam setahun diharapkan dapat dilakukan panen sebanyak 4 kali dengan total panen sebanyak 38,9 ton senilai Rp. 620 juta.(Muslim Abdurrahman)