Nasional RISET DIKTIS

Tilawah Al-Qur'an Kunci Pendidikan Agama Islam

Kamis, 10 Oktober 2019 | 23:00 WIB

Tilawah Al-Qur'an Kunci Pendidikan Agama Islam

Ilustrasi (Freepik)

Tilawatul Qur’an merupakan seni dalam membaca Al-Qur’an. Seni baca Al-Qur’an harus menguasai ilmu tajwid yang diperindah oleh irama. Syarat seseorang dapat menguasai seni dalam membaca Al-Qur’an dengan baik, dan memahami teori seni bernyanyi atau tausyech dengan baik. Syarat tersebut harus diimbangi dengan pengaturan nafas, suara, dan juga lagu sehingga akan menghasilkan keindahan dalam membaca Al-Qur’an.
 
Itulah tilawatil Qur’an yang harus dipelajari dan dipahami oleh guru Pendidikan Agama Islam. Sebab, guru agama dituntut bisa membaca Al-Quran dengan baik dan benar serta keindahan dalam membacanya. 
 
Anggapan itu terjadi di masyarakat Kecamatan Tembarak-Selopampamg Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Karena itulah Hidayatun Ulfa, Dosen STAINU Temanggung mencoba melakukan penelitian Peningkatan kualitas Guru PAI SD/MI dalam kemampuan Tilawah Al-Qur’an di Kecamatan Tembarak-Selopampamg Kabuaten Temanggung.
 
Dalam laporan hasil penelitian yang dilakukan berkat dukungan bantuan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Dit PTKI) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama RI tahun anggaran 2018, Hidayatun Ulfa menyebutkan Al-Qur’an adalah kalam mulia yang diturunkan kepada Nabi yang paling sempurna Muhammad Saw, dan ajarannya mencakup keseluruhan ilmu pengetahuan. Al-Qur’an merupakan sumber yang mulia, yang esensinya tidak dimengerti kecuali bagi orang yang berjiwa suci dan berakal cerdas.
 
Selain itu, seorang pendidik (guru) sangat penting dalam dunia pendidikan. Untuk menjadi pendidik yang andal dan profesional tidaklah mudah. Pendidik harus memiliki berbagai kompetensi keguruan. Tidak terkecuali guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Guru PAI sudah tentu dianggap menguasi pengetahuan keagamaan, keterampilan dan kemampuan khusus terkait keagamaan. 
 
"Sudah menjadi hal yang wajar jika seorang guru PAI pasti mahir dalam membaca Al-Qur’an. Orang tua pun akan merasa puas jika anaknya dididik oleh guru agama yang menguasai dalam membaca Al-Qur’an," tulis Hidayatun Ulfa.
 
Hasil penelitian juga menyebutkan, kunci Pendidikan Agama Islam adalah mahir membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Itu menjadi asumsi mayoritas masyarakat termasuk di Kabupaten Temanggung khususnya di Kecamatan Tembarak-Selompang. 

Menurut pengamatan Hidayatun Ulfa guru PAI di Kecamatan Tambarak-Selopampang belum semuanya mahir dalam membaca Al-Qur’an. Padahal, setiap tahun pemerintah Kabupaten Temanggung pasti selalu mengadakan perlombaan-perlombaan yang berkaitan dengan membaca Al-Qur’an untuk pelajar, atau biasa dikenal dengan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Pelajar.
 
Lantas bagaimana peran guru mempersiapkan para santri yang akan mengikuti perlombaan? "Pada akhirnya, guru PAI hanya bisa meminta bantuan kepada qari’-qariah setempat agar dibuatkan maqra’ yang akan dilombakan," lanjutnya.
 
Menurut Hidayatun Ulfa pada masa 1980-an, Kecamatan Tembarak pernah mencapai masa keemasan dalam bidang keagamaan, khususnya bidang tilawah Al-Qur’an. Perlombaan tilawah biasa diadakan ketika memperingati Hari Kemerdekaan RI, Muludan,dan peringatan tahun baru hijriyah. Ketika itu, majelis-majelis tilawah banyak diadakan dan rutin dilaksanakan.
 
"Waktu itu banyak santri dari daerah lain yang rela berjalan kaki hanya ingin mengikuti latihan di majelis tilawah dengan harapan bisa menjadi juara satu dalam tilawah dengan hadiah naik haji gratis," terangnya.

Banyak guru PAI SD/MI di Kecamatan Tembarak Selopampang belum paham tentang tilawah Al-Qur’an, mulai dari ilmu tajwid hingga jenis-jenis lagu dalam tilawah yang biasa digunakan dalam MTQ Pelajar. Dengan mengetahui tentang tilawah Al-Qur’an diharapkan guru-guru tersebut dapat mempersiapkan lebih dini bakal calon yang akan dikirim untuk mengikuti MTQ pelajar tersebut, mulai dari pembinaan secara mandiri hingga seleksi secara mandiri di sekolah masing-masing.

Selain itu, di Kecamatan Tembarak-Selopampang belum ada majelis-majelis tilawah sebagai wadah untuk latihan tilawah al-Qur’an secara bersama. Dengan adanya majelis tilawah tersebut diharapkan nantinya guru PAI dapat rutin berlatih sehingga bisa mengajarkannya kepada murid didiknya. Selain guru-guru PAI, diharapkan nanti masyarakat umum juga ikut berpartisipasi dalam majelis tilawah tersebut.
 
Melalui pelaksanaan pembinaan tilawah Al-Qur’an di wilayah Kecamatan Tembarak-Selopampang Kabupaten Temanggung menjadikan Guru PAI SD/MI di wilayah tersebut telah menguasi ilmu tajwid, sebagai syarat mutlak dalam membaca Al-Qur’an.
 
"Peserta juga telah mengetahui jenis-jenis lagu dalam tilawah Al-Qur’an. Dengan lagu yang ada, peserta juga mampu menguasi dalam praktik pembuatan maqra’ dengan baik dan benar. Dengan demikian, peserta tidak ragu lagi untuk mengajar tilawah secara mandiri kepada murid didiknya," sebut peneliti.
 
Penulis: Moh Rofii Boenawi
Editor: Kendi Setiawan