TNI Terjunkan Pasukan untuk Amankan Kilang Minyak Mulai Desember 2025
NU Online · Selasa, 25 November 2025 | 17:45 WIB
M Fathur Rohman
Kontributor
Jakarta, NU Online
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa TNI akan dilibatkan secara langsung dalam pengamanan instalasi strategis milik negara, termasuk seluruh kilang dan terminal Pertamina. Langkah ini diklaim untuk memastikan keberlanjutan industri strategis yang dinilai berhubungan langsung dengan kedaulatan negara.
"Semata-mata untuk menjaga keutuhan wilayah dan pengamanan serta menyelamatkan kepentingan nasional, serta menjaga industri strategis yang mempunyai kaitan dengan kedaulatan negara. Sebagai contoh, kilang dan terminal Pertamina, ini juga bagian yang tidak terpisahkan daripada gelar kekuatan kita," kata Sjafrie dalam jumpa pers usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/11/2025).
Menhan mengaku bahwa keterlibatan TNI dalam pengamanan aset-aset tersebut memiliki landasan hukum yang jelas. Penugasan ini menjadi bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagaimana diatur dalam revisi Undang-Undang TNI.
"Tugas-tugas pengamanan instalasi strategis, khususnya yang dimiliki oleh Pertamina, ini juga bagian dari Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dan ada di dalam revisi Undang-Undang TNI yang 14 pasal itu," tegas Sjafrie.
Menurut dia, penjagaan diperlukan agar seluruh aset industri pemerintah tetap aman dan dapat berfungsi optimal. Kilang minyak BUMN dipandang memiliki peran penting dalam stabilitas energi dan ketahanan nasional.
Selain penugasan kepada TNI Angkatan Darat, pengawasan terhadap kilang Pertamina juga akan didukung oleh Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
Keterlibatan BAIS diperlukan untuk mendeteksi kemungkinan ancaman yang berpotensi mengganggu keamanan aset vital negara.
"Akan dipantau oleh Badan Intelijen Strategis (BAIS) untuk bisa mengetahui hal-hal yang mungkin perlu kita ketahui sebagai suatu ancaman yang potensial, yang mungkin muncul, sehingga kita bisa mengantisipasi pengamanan secara fisik," ujarnya.
Penugasan ini dijadwalkan mulai berlaku pada Desember. "Kita akan laksanakan ini terhitung mulai Desember, dengan menugaskan pasukan-pasukan dari TNI Angkatan Darat dan juga akan dipantau oleh Badan Intelijen Strategis (BAIS)," kata Sjafrie.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
5
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
6
Khutbah Jumat: Mencegah Krisis Iklim dengan Langkah Sederhana
Terkini
Lihat Semua