Tutup Gelaran Kongres, Ketum PBNU Apresiasi Fatayat NU
Ahad, 17 Juli 2022 | 13:30 WIB
Tangkap layar Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) saat penutupan Kongres XVI Fatayat NU di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang Sumatera Selatan, Ahad (17/7/2022)
Ali Musthofa Asrori
Penulis
Palembang, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sangat mengapresiasi gelaran Kongres XVI Fatayat Nahdlatul Ulama yang dihelat di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan. Menurut Gus Yahya, kongres ini menunjukkan kekompakan yang sempurna.
"Dan saya tahu ini adalah buah dari sukses konsolidasi di bawah kepemimpinan Fatayat sebelumnya, yaitu Sahabat Anggia Ermarini. Terima kasih atas khidmahnya. Semoga ini bukan akhir dari khidmah beliau sebagaimana yang dijalani oleh pendahulunya," kata Gus Yahya mengawali sambutan.
Gus Yahya mengaku lebih senang setelah mendengar pidato dari Ketua Umum Fatayat NU terpilih, yakni Margaret Aliyatul Maimunah yang menegaskan pentingnya kaderisasi.
Putra KH Cholil Bisri Rembang ini mengatakan bahwa pihaknya menyadari bahwa tidak mungkin menjalankan agenda-agenda yang menjadi mandat dan tanggung jawab Nahdlatul ulama tanpa mengikutsertakan kepemimpinan perempuan.
Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut, Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU telah membangun satu skema organisasi yang komprehensif dan integral mulai dari keseluruhan struktur kepengurusan Nahdlatul Ulama sampai dengan badan-badan otonomi atau banom.
"Jadi, hierarki pelatihan kader ini akan menjadi nantinya akan menjadi tulang punggung dari sistem meritokrasi di dalam struktur organisasi. Nah, oleh karena itu saya sangat berharap kepengurusan atau jajaran Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama ke depan ini sungguh-sungguh memperhatikan konsolidasi dalam hal pelatihan kader yang terstruktur,” harapnya.
Sebab, lanjut Gus Yahya, ketika diintegrasikan ke dalam sistem pelatihan kader NU secara keseluruhan ini akan langsung bisa matching, tidak ada selisih, tidak ada geseh antara satu dengan yang lain.
“Kedua, hubungan yang terkait dengan eksekusi agenda-agenda yang ditetapkan di dalam Nahdlatul Ulama para kader Fatayat di struktur kepengurusan PBNU itu posisinya adalah sebagai struktur pembuat kebijakan, kira-kira apa agenda-agenda yang ditetapkan, bagaimana strategi yang harus dijalankan, ini diputuskan oleh struktur kepengurusan Nahdlatul Ulama mulai dari pengurus harian sampai lembaga-lembaga,” paparnya.
Hingga berita ini ditulis, suasana kemeriahan penutupan di Auditorium JSC Palembang masih ramai. Pantauan NU Online, hadir dalam upacara penutupan Kongres XVI Fatayat ini Menteri Ketenagakerjaan Hj Ida Fauziyah, Gubernur Sumatra Selatan Herman Daru, dan Ketua PWNU Sumsel KH KH Amiruddin Nahrawi.
Ratusan aktivis Fatayat dari tingkat wilayah dan cabang tampak khusyuk mengikuti penutupan. Penutupan kongres bertema Bangkit Bersama, Berdaya Bersama yang digelar di auditorium utama ini berlangsung tertib. Kongres ke-16 ini digelar selama empat hari, Kamis hingga Ahad, 14-17 Juli 2022.
Pewarta: Musthofa Asrori
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua