Direktur Utama Wahid Foundation, Zanuba Arrifah Chafsoh (Yenny Wahid) saat menyampaikan pemikirannya dalam Seminar Eco Islam di Salah satu Hotel di Jakarta Pusat. (Foto: NU Online/Rahman)
Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
Jakarta, NU Online
Direktur Utama Wahid Foundation, Zanuba Arrifah Chafsoh menegaskan Islam adalah agama yang ramah terhadap lingkungan. Menurutnya, banyak ajaran Islam yang mengatur umat manusia untuk melestarikan alam dan memulihkan ekosistem lingkungan dari ulah manusia.
Pernyataan itu ia tegaskan untuk membantah beberapa pernyataan yang menyebut Islam adalah agama yang kurang baik, dan kurang memperhatikan lingkungan. Stigma itu muncul di beberapa negara di dunia.
“Islam dipandang kurang baik karena perilaku segelintir orang. Padahal Islam adalah agama perdamaian dan hadir untuk semua orang bahkan alam,” kata Yenny, sapaan akrabnya, saat menutup Seminar Eco Islam di Salah satu Hotel di Jakarta Pusat, Rabu (30/10) sore.
Wahid Foundation, lanjut anak kedua presiden keempat ini, lembaga yang membawa visi-misi memperjuangkan nilai-nilai Islam damai yang peduli kepada berbagai hal, termasuk soal lingkungan dan kelestarian alam. Selanjutnya, lembaganya juga berperan penting menampilkan wajah Islam sebagai agama perdamaian.
“Khususnya dengan mendialogkan isu lingkungan dan ajaran keislaman dengan menggandeng sesama umat manusia lain,” tuturnya.
Bagi Yenny, isu lingkungan menjadi permasalahan semua umat manusia apapun agamanya, sehingga perlu dilakukan secara bersama-sama. Hal tersebut tentu dalam rangka menciptakan tempat tinggal bersama yang sehat aman dan nyaman. Ia mengungkapkan, sikap Islam yang ramah terhadap lingkungan juga sebagai wujud kecintaan terhadap alam dan sesama manusia.
“Untuk itu sekali lagi Wahid Foundation berterimakasih kepada DW yang telah bekerjasama untuk mewujudkan kampanye Islam ramah lingkungan, semoga kedepan kerjasama ini menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan,” ucapnya menambahkan.
Untuk diketahui, Wahid Foundation adalah salah satu organisasi masyarakat sipil di Indonesia, dan DW, media Jerman bertaraf Internasional serta kantor Luar Negeri Jerman, bersama-sama menyelenggarakan seminar lingkungan. Seminar digelar dalam rangka mempromosikan Eco-lslam kepada khalayak luas.
Seminar tersebut dihadiri sekitar 90 peserta dari berbagai penganut agama seperti Islam, Kristen, penghayat kepercayaan, serta influencer media sosial, tokoh-tokoh, cendekiawan dan aktivis lingkungan. Mereka berkumpul untuk membahas perspektif Eco-lslam. Selain itu juga didiskusikan peran agama dan gerakan sosial lain yang dapat berkontribusi untuk menanggulangi penyebaran sampah.
Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Aryudi AR
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 5 Perkara yang Harus Disegerakan
2
Khutbah Jumat: Menerima dan Menghargai Hasil Pilkada Sebagai Musyawarah Besar Rakyat
3
Khutbah Jumat: Daerah Berkah dengan Karakter Memimpin Ala Rasulullah
4
Hitung Cepat Dimulai, Luthfi-Yasin Unggul Sementara di Pilkada Jateng 2024
5
Hitung Cepat Litbang Kompas, Pilkada Jakarta Berpotensi Dua Putaran
6
Khutbah Jumat: Sayangi Istri, Hindari KDRT!
Terkini
Lihat Semua