![Inovasi Gerakan Sosial Muslimat NU](https://storage.nu.or.id/storage/post/16_9/mid/whatsapp-image-2025-02-11-at-092736-1_1739241657.webp)
Ketum PP Muslimat NU Khofifah Indar Paranwansa berfoto bersama di pembukaan Kongres Ke-18 Muslimat NU di Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (10/2/2025). (Foto: Panitia Kongres Ke-18 Muslimat)
Susianah Affandy
Kolomnis
Suara gemuruh bergaung di Gelora Bung Karno saat Presiden RI Prabowo Subianto menyebut nama âIbu Khofifahâ dalam sambutan Harlah NU ke-102 pada Rabu (5/2/2025). Gemuruh itu datangnya dari suara ribuan jamaah Muslimat NU yang bangga pemimpinnya masuk dalam deretan nama-nama Tokoh yang dihormati Presiden RI. Â
Sosok Ibu Khofifah di mata Presiden RI selain dikenal sebagai Ketua Umum Muslimat NU, juga dikenal sebagai sosok Pemimpin politik dan teknokrat andal sehingga bisa meraih dukungan mayoritas rakyat menjadi Gubernur Jawa Timur dua periode.Â
Muslimat NU di bawah kepemimpinan Ibu Khofifah, menelisik kisah pewayangan Jawa telah mewujud sebagai candradimuka yakni berhasil melampaui tantangan zaman menjadi organisasi yang kuat dan tangguh. Tulisan ini merupakan refleksi menyambut Kongres Muslimat NU yang akan digelar 11-15 Pebruari di Surabaya.
Inovasi gerakan perlindungan ibu dan anakÂ
Pada helatan Kongres XVIII, Muslimat NU akan meluncurkan dua program unggulan sebagai bagian inovasi gerakan perlindungan ibu dan anak seluruh Indonesia. Pertama, Mustika Mesem. Merupakan akronim dari Musimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem.Â
Program ini telah diuji coba di beberapa kabupaten/kota selama dua tahun terakhir seiring-sejalan dengan program peningkatan gizi ibu dan anak dalam program percepatan penurunan stunting. Mustika Mesem yang akan diluncurkan merupakan terobosan Muslimat NU dalam memfokuskan diri pada pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Â
Kegiatan Mustika Mesem dilaksanakan terintegrasi dengan layanan dakwah Muslimat NU melalui pengajian-pengajian rutin yang diselenggarakan dua sampai tiga kali setiap minggu. Layanan pengajian Muslimat NU sendiri telah tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan jaman. Pengajian tersebut berada di lingkungan terkecil masyarakat yakni tingkat RW atau anak ranting.Â
Pada moment pengajian rutin inilah, setiap jamaah membawa telur. Telur yang dikumpulkan selanjutnya disalurkan kepada warga yang terindikasi stunting atau masuk kategori miskin ekstrem. Selain donasi telur, juga program rantangan akan digalakkan di seluruh layanan pengajian Muslimat NU untuk membantu lansia yang hidup seorang diri.
Muslimat NU memiliki pengalaman sepanjang sejarah (Orde Lama, Orde Baru sampai saat ini) dalam pengorganisasian masyarakat mensukseskan pembangunan di Indonesia. Pada akhir tahun 1970-an ketika program Keluarga Berencana mendapat penolakan keras di kalangan kelompok agama karena dianggap menolak takdir, maka bersama Muslimat NU, pemerintah meraih sukses besar dalam program tersebut.Â
Pada saat itu, Muslimat NU mengedukasi masyarakat melalui layanan pengajian bahwa Allah SWT dalam Surah An-Nisa ayat 9 melarang keluarga meninggalkan generasi atau keturunan yang lemah.Â
Pun demikian pada tahun 1980-an aktivitas âjumputan beras satu gelasâ juga sukses dilaksanakan oleh pengajian Muslimat NU. Gerakan solidaritas sosial ini di berbagai daerah tak hanya berimplikasi pada jangka pendek, namun juga dapat mewujud menjadi gerakan jangka panjang. Seperti misalnya hasil pengumpulan âsedekahâ dalam kegiatan tahlil kubro di Muslimat NU Kabupaten Jombang dapat digunakan untuk membangun sarana dan prasarana layanan kesehatan.Â
Maka ketika Muslimat NU akan meluncurkan Mustika Mesem, Presiden RI dan berbagai kalangan sangat antusias mendukung program tersebut.
Kedua, Mustika Darling, singkatan dari Muslimat Cantik Sadar Lingkungan yang bertujuan meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan Muslimat NU. Program ini telah berjalan di berbagai daerah seperti Temanggung sejak tahun 2019.Â
Muslimat NU melakukan edukasi kepada jamaah pengajian tentang tata cara memilah sampah dan membersihkan lingkungan seperti plastik basah dan kering yang dipisahkan. Program ini sangat strategis dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Muslimat NU mendunia
Ada baiknya kita kilas balik tentang berita viral âMuslimat NU menduniaâ. Saat itu 12 September 2021 sebanyak 30-an perempuan berkerudung dengan seragam Muslimat NU sedang foto bersama di depan Istana Buckingham di London. Ibu-Ibu Muslimat NU dengan seragam kebesarannya menjadi turis sehari keliling kota London, ibu kota Inggris.Â
Mengutip laman muslimatnu.or.id, organisasi yang dulunya hanya beranggotakan Ibu-Ibu istri, anak, cucu dari keluarga NU di desa kini telah berkembang pesat. Anggota Muslimat NU yang dulunya hanya berlatar belakang dari pendidikan pesantren, organisasi ini kini diminati oleh kaum perempuan berbagai latar belakang pendidikan dan profesi. Banyak lulusan doktor dan juga Guru Besar turut mewarnai organisasi yang berusia 78 tahun.Â
Muslimat NU memberikan layanannya tidak hanya di Indonesia, namun juga membangun kepengurusan di negara-negara dunia antara lain London, Sudan, Arab Saudi, Jepang, Malaysia, Hongkong-Makau, Tiongkok, dan Taiwan. Dua puluh tahun silam, mungkin kita belum terpikirkan Muslimat NU akan melakukan ekspansi layanan sampai negeri yang sangat jauh.
Muslimat NU telah masuk dalam struktur kelas sosial baru yang lebih mengglobal, bukan seperti dua puluh tahun silam hanya sebagai tempat kumpul jamaah pengajian di desa. Desa memiliki keunggulan dalam komunalitasnya.Â
Muslimat NU berhasil membangun solidaritas komunal yang awalnya hanya di desa kemudian meluas di perkotaan dan bahkan di negara dunia yang tidak mengenal ormas.Â
Mengakhiri tulisan ini, kehadiran Muslimat NU telah berhasil membentuk komunitas sosial keagamaan dari desa sampai perkotaan dengan sendirinya membuat bangsa kebal terhadap krisis ekonomi, sosial dan politik. Sepanjang di masyarakat terdapat Muslimat NU, maka kelaparan insyaallah takkan terjadi.Â
Selamat dan sukses Kongres XVIII Muslimat NU.
Susianah Affandy, anggota Pimpinan Pusat Muslimat NUÂ
Â
Terpopuler
1
Pramoedya Ananta Toer, Ayahnya, dan NU Blora
2
Amalan Gus Baha saat Haji dan Khataman di Bulan Syaban
3
Gus Baha: Jangan Berkecil Hati Jadi Umat Islam Indonesia
4
Munas NU 2025: Hukum Kekerasan di Lembaga Pendidikan adalah Haram
5
Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang Kembali Gelar Festival Ilmiah Santri
6
Konbes NU 2025 Rumuskan Masa Jabatan Ketua Umum PBNU: Diusulkan Maksimal 2 Periode
Terkini
Lihat Semua