Banser Kota Pekalongan Bantu Polisi Amankan Malam Takbiran
Selasa, 30 September 2008 | 04:21 WIB
300 personil Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan Corp Brigade Pelajar (CBP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Pekalongan, Jawa Tengah, siap membantu aparat kepolisian mengamankan malam takbiran yang akan berlangsung malam ini di wilayah Kota Pekalongan dan sekitarnya.
Meski pihak kepolisian telah mengeluarkan larangan kepada masyarakat agar tidak menggelar takbiran keliling, tak menutup kemungkinan masyarakat, khususnya umat Islam akan tetap mengadakannya menggunakan kendaraan roda dua dan empat.<>
Pada malam Hari Raya Idul Fitri tahun lalu, dampak takbir keliling, jalur Pantura yang menjadi jalur utama arus mudik nyaris lumpuh. Untuk mengantisipasinya, pihak kepolisian meski telah mengeluarkan larangan serta berkoordinasi dengan Banser untuk membantu pengamanan arus lalu lintas di jalur-jalur utama Kota Pekalongan.
Komandan Satuan Koordinasi Cabang Banser Kota Pekalongan, M. Arif Himawan, kepada NU Online mengatakan, pengamanan yang dilakukan Banser tidak pada malam takbiran saja, tetapi sejak 3 hari sebelum Lebaran.
Hal itu dilakukan untuk membantu pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan mengatur arus mudik yang melewati jalur pantura dengan mendirikan pos pengamanan di Kantor Pengurus Cabang NU setempat di Jalan Jendral Sudirman 56 dan Kanzus Sholawat Jalan dr Wahidin 70.
”Pengamanan ini untuk membantu pihak kepolisian dan masyarakat agar Kota Pekalongan tetap dalam situasi kondusif, sebagaimana imbauan Kapolwil Pekalongan beberapa waktu yang lalu,” ujar Himawan pada Kontributor situs ini, Munawir Aziz, di Pekalongan, Selasa (30/9).
Dikatakan, pengamanan malam takbiran menjadi prioritas Banser dan CBP. Pasalnya, pada malam nanti diperkirakan seluruh komponen masyarakat akan keluar rumah secara rombongan untuk menggemakan takbir, tahmid dan tahlil.
Sementara, PCNU setempat telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar menjaga iklim kondusif Kota Pekalongan dengan tidak menggelar takbir keliling menggunakan roda dua maupun empat. Masyarakat yang ber-Lebaran berbeda dengan keputusan pemerintah diminta saling menghormati. (rif)
Terpopuler
1
Khatib Tak Baca Shalawat pada Khutbah Kedua, Sahkah?
2
Masyarakat Adat Jalawastu Brebes, Disebut Sunda Wiwitan dan Baduy-nya Jawa Tengah
3
Meninggal Karena Kecelakaan Lalu Lintas, Apakah Syahid?
4
Wacana AI untuk Anak SD, Praktisi IT dan Siber: Lebih Baik Dimulai saat SMP
5
Jalankan Arahan Prabowo, Menag akan Hemat Anggaran dengan Minimalisasi Perjalanan Dinas
6
Menag Nasaruddin Umar: Agama Terlalu Banyak Dipakai sebagai Stempel Politik
Terkini
Lihat Semua