Warta

Gus Dur Setuju Rencana Pertemuan Ciganjur Jilid Dua

Kamis, 26 Februari 2009 | 13:59 WIB

Jakarta, NU Online
Mantan presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyetujui rencana digelarnya pertemuan Ciganjur Jilid Dua. Namun, Gus Dur meminta pertemuan tak lagi diselenggarakan di rumahnya.

Demikian dikatakan putri Gus Dur, Zanubah Arifah Chafsoh atau lebih akrab disapa Yenny Wahid. “Ciganjur Jilid Dua, secara prinsip, enggak ada masalah. Gus Dur menyambut baik,” ujarnya.<>

Yenny mengatakan hal itu kepada wartawan usai mendampingi ayahnya menerima dua petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Taufik Kiemas dan Pramono Anung, di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Kamis (26/2) sore.

Tempat pertemuan dipastikan tidak lagi di kediaman Gus Dur. Namun, penyelenggaraannya tetap di daerah yang sama di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, tepatnya di sebuah lapangan di sebelah rumah Gus Dur.

“Kalau di rumah beliau (Gus Dur), enggak setuju. Karena kalau di rumah, tempatnya enggak terlalu luas. Rumah sekarang enggak kayak dulu. Kalau dulu, rumahnya memungkinkan untuk jumlah massa yang besar,” terangnya.

Mengenai waktunya, menurut Yenny, masih menunggu kesiapan para tokoh yang diundang nantinya. “Ngumpulin tokoh-tokoh, kan, susah juga. Siapa yang akan datang, masih dibahas,” imbuhnya.

Namun, tokoh yang dipastikan hadir diutamakan orang-orang yang pernah terlibat dalam pertemuan Ciganjur pertama pada 1998 silam. “Dan, tidak tertutup kemungkinan mengundang tokoh-tokoh lainnya juga,” tandasnya.

Gus Dur—seperti diungkapkan Yenny—menganggap penting pertemuan Ciganjur Jilid Dua. Tujuannya, menyatukan pikiran-pikiran mengenai persoalan kebangsaan dan masalah bagaimana mengatasinya.

Masalah kebangsaan itu, jelasnya, jauh lebih luas daripada sekedar membahas persoalan perorangan. Pasalnya, siapa pun yang menjadi presiden nantinya, pasti akan menghadapi masalah tidak ringan.

“Misalnya, masalah kemiskinan, pengangguran, mempertahankan integritas teritori kita. Terlalu kecil kalau hanya membahas masalah perorangan,” tutur Yenny. (rif)