Jakarta, NU Online
Mantan Ketua Umum PBNU Gus Dur menyatakan menolak rencana dihidupkannya kembali komando teritorial (koter) sebagai upaya untuk mengatasi masalah terorisme yang belakangan ini marak di Indonesia.
”Saya ngeri dengan istilah ’koter’ yang selalu merujuk adanya komando dari atas ke bawah,” tandasnya dalam diskusi ”Perlukan Koter Muncul dalam Bingkai Negara Demokrasi” di Hotel Acacia Jakarta Senin (28/11).
<>Gus Dur menganalogikan munculnya kembali koter tersebut dengan perjanjian Helsinki antara RI dan GAM. Seperti adanya kekhawatiran terhadap munculnya kemerdekaan akibat perjanjian tersebut, Koter bisa juga menimbulkan akibat yang merugikan bagi kehidupan berbangsa di Indonesia.
Amsar Dulmanan, aktifis NU yang menjadi salah satu pembicara juga menyatakan penolakannya terhadap adanya koter tersebut. Koter jika tetap kukuh pada paradigma lama akan menimbulkan kegelisahan pada anak bangsa karena melihat ’negara’ cenderungmenjadi alat dari kepentingan ’oligarkis’ kekuasaan dan menjadi instrumen yang mengawasi serta mencurigai warga negara sebagai fihak yang berseberangan dengan kepentingan politik TNI.(mkf)
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar Ungkap Dua Pusaka Keramat yang Harus Dipegang Teguh Pengurus dan Warga NU
2
Sedekah Maulid saat Utang Belum Terbayar: Bagaimana Hukumnya?
3
Gus Kikin Jelaskan Alasan KH Hasyim Asy'ari Menulis Kitab Tipis tentang Pernikahan
4
Wisuda 531 Mahasiswa, Rektor IIQ Ingatkan Pentingnya Miliki Kepekaan Sosial yang Tinggi
5
LFNU Jakarta Ungkap Fenomena Ekuinoks pada Ahad esok, Momen Tepat untuk Deteksi Arah Mata Angin
6
Rektor UNU Blitar Ingatkan Wisudawan untuk Tunjukkan Sikap Santun Agar Sukses
Terkini
Lihat Semua