Warta

Indonesia-Malaysia Siapkan MoU Perlindungan TKW

Sabtu, 1 April 2006 | 00:56 WIB

Kuala Lumpur, NU Online
Indonesia dan Malaysia saat ini sedang mempersiapkan penandatanganan kesepakatan untuk perlindungan tenaga kerja wanita (TKW) menyusul penganiayaan fisik yang mereka alami oleh ulah majikan di Malaysia.

Memorandum of understanding (MoU) itu akan ditandatangani kedua pemimpin negara pada pertengahan tahun 2006 ini, demikian menurut Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib bin Abdul Razak.

<>

“Kami percaya bahwa para TKI yang ada di Malaysia harus mendapat perlindungan hukum. Hal ini untuk menjamin bahwa mereka akan diperlakukan dengan baik oleh majikan mereka,” ungkap najib di sela-sela jumpa pers bersama dengan Wakil Presiden RI, Rabu (29/3) lalu.

Banyak majikan Malaysia lebih memilih pekerja wanita Indonesia karena upah mereka lebih murah dari pada yang dari negara lain seperti India atau Philipina. Jumlah TKI di Malaysia saat ini ditaksir mencapai 230 ribu.

”Perkara perkara tertentu mesti dipertimbangkan demi nasib mereka (TKW, red). Kami ingin memberikan mereka perlakuan yang lebih fair sehingga mereka mendapatkan hak dan perlindungan dan merasa senang seperti bekerja di rumah sendiri,” tambah Najib. 

Persoalan lain yang rencananya akan diusulkan dalam MoU ini adalah akses pendidikan bagi anak-anak TKI di Malaysia. Ada lebih dari 35 ribu anak-anak TKI di Sabah tidak memiliki akses ke pendidikan formal karena mereka tidak bisa didaftar di sekolah-sekolah negeri yang hanya diperuntukkan bagi warga Malaysia. Selain itu mereka juga keberatan dengan mahalnya biaya pendidikan di sekolah-sekolah swasta yang ada di Malaysia.

“Kami memahami bahwa akan ada hambatan-hambatan hukum. Namun, pihak Malaysia seharusnya juga menyadari bahwa ini semua demi kepentingan anak-anak. Nilai dan hak universal ini harus dipenuhi,” ungkap Kalla. (tjp/dar)