Warta

JQH Galakkan Program Beasiswa untuk Sekolah Pengelasan

Ahad, 19 Maret 2006 | 11:08 WIB

Brebes, NU Online

Salah satu program Jami'yyatul Qurra' wal Huffadz Nahdlatul Ulama (JQH NU) yang berkelanjutan adalah pemberian beasiswa sekolah pengelasan untuk para santri yang berminat mendalami dunia pengelasan modern. JQH bekerjasama dengan German-Indonesian Helding Institute (GIWI) yang berpusat di Solo.

Demikian H. Taufiq Rachman, Bendahara Umum JQH periode kepengurusan lalu yang sekaligus Presiden Komisaris GIWI di sela-sela acara Munas III JQH di Pesantren Al Hikmah, Brebes, Ahad (19/3). Misi utama program ini, menurut taufiq, untuk memberikan alternatif dunia kerja baru bagi para santri.

<>

"GIWI sebenarnya sudah berdiri pada 1997 dan berpusat di Solo, namun kerjasama dengan JQH baru dilakukan beberapa bulan ini. Kami tidak hanya memberikan beasiswa kepada santri, hanya saja berkaitan dengan kerjasama JQH ini santri menjadi prioritas. Nanti akan kami carikan semacam bapak angkat yang akan membiayai pendidikan," kata Taufiq.

Hingga kini baru 5 orang yang diberangkatkan ke Solo untuk mendapatkan pendidikan pengelasan modern itu, semuanya dari pesantren Al Hikmah. JQH bermaksud memanggalakkan program ini pada periode kepengurusan ke depan yakni membuka cabang-cabang sekolah pengelasan di pesantren-pesantren.

Pendikan pengelasan ini ditempuh selama 1 tahun dengan sertifikasi setara program diploma 3 (D3). Para lulusannya akan disalurkan ke beberapa perusahaan yang membutuhkan, dalam maupun luar negeri. "Banyak yang membutuhkan tenaga profesional di bidang pengelasan modern. Yang paling utama adalah PT PAL Surabaya," kata Taufiq (nam)