Jakarta, NU Online
Ramadhan menjadi ajang hampir semua stasiun televisi di Indonesia untuk berlomba menyajikan acara beraroma dakwah. Di mata Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj, hal tersebut dianggap sangat baik, namun tetap harus diperhatikan materi dan cara penyajiannya.
"Dipandang dari kacamata syiar itu positif, apalagi sekarang bulan Ramadhan. Tapi sayang kualitasnya sangat rendah, dari tahun ke tahun hanya seperti itu," komentar Kang Said, demikian KH. Said Aqil Siroj biasa disapa, Rabu, 3 Agustus 2011 di PBNU. <>
Ada 2 hal yang menjadikan Kang Said menganggap kualitas acara dakwah di televisi saat ini sangat rendah, yaitu penguasaan materi yang minim oleh da'i pengisi acara dan penyajiaannya yang terkesan mengarah ke komedi.
"Yang ada sekarang ini khazanah ilmunya minim, acaranya juga terkesan lawak-lawakan (lelucon) saja. Ini yang menjadikan tindakannya (da'i) kurang menjadi panutan masyarakat," urai Kang Said.
Kang Said juga menegaskan, dalam hadist Rasulullah disebutkan, dakwah, siapapun yang melakukan harus menyampaikan kebaikan, serta penyajiannya harus secara baik pula. "Orang dakwah itu harus ahsanu khoula, ucapannya baik atau yang disampaikan baik dan wa'amila soliha, berbuat soleh pula," tuntasnya tegas.
Penulis: Emha Nabil Haroen
Terpopuler
1
Ketum PBNU: NU Berdiri untuk Bangun Peradaban melalui Pendidikan dan Keluarga
2
Harlah Ke-102, PBNU Luncurkan Logo Kongres Pendidikan NU, Unduh di Sini
3
Badan Gizi Butuh Tambahan 100 Triliun untuk 82,9 Juta Penerima MBG
4
LP Ma'arif NU Gelar Workshop Jelang Kongres Pendidikan NU 2025
5
Mendagri Ungkap Makan Bergizi Gratis Juga Akan Didanai Pemerintah Daerah
6
Banjir Bandang Melanda Cirebon, Rendam Ratusan Rumah dan Menghanyutkan MobilÂ
Terkini
Lihat Semua