Jakarta, NU Online
Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj mengungkapkan bahwa kita harus bangga hidup sebagai orang NU dengan ajarannya yang moderat yang memungkinkan diterima oleh banyak kalangan. Hal tersebut diungkapkan dalam acara Orientasi Pucuk Pimpinan Fatayat NU di Jakarta (3/12).
Dikatakannya bahwa Imam Asy’ari yang merupakan konseptor ajaran ahlusunah wal jamaah NU bukanlah orang yang paling pinter pada masa hidupnya. Namun demikian, karena sikapnya yang moderat, ajarannya dapat terus diterima hingga saat ini, walaupun banyak kelemahan dan kritik.
<>Kang Said juga meminta agar kitab kuning dan sejarah tidak dilupakan karena dari situ banyak pelajaran berharga yang dapat dipetik. ”Spanyol merupakan negara Eropa yang paling terbelakang dari segi intelektual karena mereka memutus mata rantai sejarah Islam yang berkuasa di negeri itu selama 8 abad,” tandasnya.
Hal yang sama juga terjadi di Indonesia dengan kebijakan Menteri Agama Mukti Ali yang mengharuskan adanya ijazah formal bagi para pegawai negeri depag, termasuk mereka yang menjadi dosen di berbagai IAIN. Para kyai yang memiliki kemampuan agama luar biasa tetapi tidak memiliki ijazah tersebut terpaksa harus mengundurkan diri.
”Ini menyebabkan orang-orang yang kurang pandai sumber inspirasi agama dan banyak ajarannya yang provokatif hingga saat ini banyak muncul radikalisme. Inilah akibatnya jika NU ditinggalkan selama tiga puluh tahun ini,” paparnya.
Kepada Fatayat sebagai badan otonom NU, Kang Said meminta agar melakukan koordinasi yang baik sehingga dapat seiring dan sejalan dengan langkah NU. ”Harus serempak, jika tidak nanti malah mengganggu,” tandasnya.(mkf)
Terpopuler
1
Ini Doa Malam Isra Miraj 27 Rajab: Bisa Kabulkan Hajat, Permudah Urusan, hingga Jernihkan Hati
2
Sejumlah Profesi Keagamaan yang Bakal Disertifikasi Kemenag
3
Gus Baha Jelaskan Alasan Mirajnya Seorang Mukmin Melalui Shalat
4
KH Musta'in Syafi'i Ungkap Makna Sidratul Muntaha: Ajaran Tuhan agar Manusia Pelihara Ekosistem Alam
5
Pesantren Lirboyo, Satu Abad Gunakan Sistem Kelas
6
MTQ Internasional di Jakarta Usung Tema Lingkungan dan Kemanusiaan dan Diikuti 38 Negara
Terkini
Lihat Semua