Warta PELANTIKAN PCNU DI SUMUT

Kang Said: Pluralitas Adalah Anugerah, Bukan Musibah

Jumat, 22 Oktober 2010 | 10:55 WIB

Deli Serdang, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj secara resmi melantik kepengurusan PCNU Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (20/10). Pelantikan PCNU Deli Serdang ini dihadiri tidak kurang dari 7000 warga nahdliyyin. Bupati Deli Serdang Amri Tambunan yang juga menjabat sebagai Mustasyar PCNU Deli Serdang hadir dalam pelantikan kali ini.

Dalam pidatonya Kang Said berpesan agar umat Islam -khususnya warga NU- harus cerdas dan meningkatkan kualitas keilmuannya. "Umat Islam harus cerdas. Karena kalau kita terus menerus dalam kondisi seperti ini, maka selamanya kita akan dikadali atau diakali. Sekarang adalah era ilmu pengetahuan, siapa yang tidak menguasainya maka akan tergilas oleh zaman."<>

Sementara itu, seusai melantik PCNU Deli Serdang, Kang Said bertolak ke Kabupaten Serdang Bedagai. Kehadiran Kang Said ini juga dalam rangka melantik kepengurusan baru PCNU Serdang Bedagai. Kang Said mengingatkan warga NU Serdang Bedagai untuk berpegang kepada empat spirit untuk memajukan NU. "Kita jangan sampai melupakan empat spirit kita. Yakni ruh al tadayyun (religious spirit), ruh al wathaniyyah (spirit of nationalism), ruh al ta'addudiyyah (the spirit of plurality), dan ruh al insaniyyah (the spirit of humanity)," ujarnya.

Ruh al tadayyun atau semangat keberagamaan harus diimplementasikan dalam meningkatkan kualitas hidup. Sedangkan ruh al wathaniyyah atau semangat kebangsaan yakni menyadari bahwa NKRI yang didirikan oleh para ulama -termasuk KH Hasyim Asy'ari- adalah dilandasi dengan dasar Pancasila. Pancasila adalah harga mati yang sudah tidak bisa ditawar lagi, dan kita harus teguh mempertahankannya.

“Yang ketiga, ruh al ta'addudiyyah atau semangat pluralitas adalah menghargai perbedaan yang ada. Indonesia ada dengan beragam agama, suku, dan etnis. Dan (pluralitas) ini merupakan anugerah dari Allah SWT, bukan musibah," jelasnya. Dengan keberagaman ini tentunya NU harus mampu mengambil peluang sebagai stabilisator. Sedangkan ruh al insaniyyah adalah dengan membangun persaudaraan sesama umat manusia. “Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa NU tidak hanya rahmatan linnahdliyyin tapi rahmatan lil alamin!” tegasnya. (bil)