Warta

Menag: Perbaikan Pelayanan Haji Telah Dilakukan

Kamis, 24 Mei 2007 | 09:41 WIB

Makassar, NU Online
Menteri Agama (Menag) Maftuh Basyuni mengatakan, selama tiga kali musim haji sejak  tahun 2005, Departemen Agama (Depag) telah melakukan berbagai perbaikan dalam pelayanan haji. Perbaikan itu meliputi penertiban aparatur haji, penyempurnaan pendaftaran, penataan organisasi PPIH di Arab Saudi, efisiensi dan transparansi pengelolaan biaya ibadah haji serta menghilangkan biaya khadamat.

Hal itu diungkapkan Maftuh pada acara pembukaan Rapat Kerja Kantor Wilayah Depag Provinsi Sulawesi Selatan, di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Rabu (23/5) kemarin, seperti ditulis dalam siaran pers yang diterima NU Online.

<>

Dalam hal penataan haji ini, kata Maftuh, pihaknya juga melakukan pemberian katering kepada jamaah selama di Madinah, menghilangkan fasilitas haji bagi mereka yang tidak berhak, penyediaan dana APBN untuk pembiayaan komponen indirect cost, penyempurnaan pengelolaan bagasi jamaah, perubahan sistem penyewaan pemondokan menjadi proporsional dan penyatuan asosiasi penyelenggaraan ibadah haji khusus.

Apabila tidak ada persoalan katering di Arafah-Mina, katanya, maka upaya perbaikan pelayanan ibadah haji yang telah dilakukan dapat menjadi landasan yang kuat untuk penyelenggaraan ibadah haji ke depan.

Untuk tahun 2007, tambah Maftuh, pihaknya akan lebih memfokuskan kebijakan di bidang peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan mulai dari tingkat pra sekolah sampai perguruan tinggi. “Secara bersamaan kita akan memfokuskan peningkatan kualitas kerukunan umat beragama,” ujarnya.

Menurutnya, Depag akan mengembangkan pola kerukunan umat beragama yang bersifat dinamis. Maksudnya, hubungan di antara umat yang berbeda agama selain terwujud dalam bentuk kesadaran akan kemajemukan dan sikap saling menghargai, juga diharapkan agar umat tersebut dapat bekerja sama dan saling membantu dalam bidang sosial ekonomi.

Dengan demikian, lanjutnya, umat beragama dapat secara bersama-sama mengatasi masalah-masalah sosial seperti kemiskinan, pengangguran dan keterbelakangan. “Pemberdayaan umat beragama akan diwujudkan melalui dialog dan pengembangan wawasan multikultural,” ujarnya.

Ponpes Modern

Dalam kunjungan kerja, Maftuh berkesempatan meninjau lokasi pembangunan Ponpes Modern Madrasah Aliyah Unggulan di Kelurahan Maccini Baji, Kecamatan Lau, Maros. Dalam kunjungan itu, ia didampingi Gubenur Sulsel HM. Amin Syam, Rektor UIN Makassar Prof Ashar Arsyad dan diterima Bupati Maros HA Nadjamuddin Aminullah.

Ponpes bertaraf internasional ini akan dibangun di atas lahan seluas 7 hektar, diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp 47 miliar. Ponpes ini akan dilengkapi  fasilitas rumah santri, perumahan guru, rumah khusus tamu, ruang belajar, masjid dan sarana olahraga.

Dalam kesempatan ekspos rencana pembangunan ponpes tersebut, Maftuh berjanji membantu melalui dana APBN serta memberi saran agar ponpes tersebut dilengkapi juga dengan sarana olahraga yang memadai. (rif)