Warta

Menag Salahkan Umat Islam yang Ber-Idul Fitri Tak Ikuti Pemerintah

Senin, 29 September 2008 | 22:24 WIB

Jakarta, NU Online
Menteri Agama (Menag) Maftuh Basyuni menganggap salah bagi umat Islam yang merayakan Idul Fitri tak mengikuti keputusan pemerintah. Sebab, hasil Sidang Itsbat yang menetapkan 1 Syawal 1429 Hijriyah jatuh pada Rabu, 1 Oktober 2008, berdasarkan metode hisab (perhitungan astronomis) dan rukyatul hilal (pengamatan terhadap bulan).

Karena itu, Menag akan mengirim utusan kepada ormas Islam yang ber-Idul Fitri lebih dahulu. Nantinya akan diberikan penjelasan apa yang mereka lakukan tidak benar.<>

"Bagi yang melakukan salat Idul Fitri besok (baca: hari ini) atau kemarin (lusa), kami akan kirimkan utusan bahwa yang mereka lakukan salah," kata Maftuh usai Sidang Itsbat di Kantor Departemen Agama Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (29/9) kemarin.

Hal itu, imbuhnya, semacam sebatas teguran dan tak ada sanksi. Sebab, akan sangat kesulitan untuk memberikan sanksi. " Misalkan, saya ditanya bagiamana besok kalau ada yang tidak puasa," jelasnya.

Demikian pula terkait sikap Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang akan menggelar salat Idul Fitru hari ini. Pemerintah pun tak bisa melarang secara formal. Namun, tetap akan diberi teguran seperti halnya organisasi kemasyarakatan Islam lainnya yang berbeda

"Untuk Ahmadiyah, salat atau pun kegiatan yang lain, boleh mereka lakukan seperti biasanya. Yang tidak boleh mereka lakukan mengakui adanya nabi terakhir selain Nabi Muhammad. Jadi, siapa pun mereka yang mengakui Nabi Muhammad adalah saudara kita (sesame umat Islam)," tandasnya. (min)