Warta

Muslim Indonesia Memainkan Peran Penting Perangi Terorisme

Kamis, 8 Desember 2005 | 12:07 WIB

Singapura, NU Online
Indonesia yang merupakan salah satu negara berpenduduk terbesar di dunia diharapkan dapat tampil di garis terdepan untuk merefleksikan wajah Islam yang benar dan anti idiologi terorisme.

Demikian benang merah seminar internasional dengan judul "Listening To The True Voice of Moslems In Indonesia" yang diselenggarakan di Hotel Rafles, Singapura, oleh Institute of South East Asian Studies, Kamis.

<>

Dua tokoh muslim Indonesia, KH Hasyim Muzadi dan Prof Achmad Syafii Maarif tampil dihadapkan sekitar 200 peserta seminar, antara lain terdiri dari para diplomat, anggota parlemen, LSM internasional, lembaga-lembaga pendidikan dan pers.

Keduanya menolak stigma Barat bahwa islam identik dengan terorisme dan Indonesia adalah negara teroris.

Hasyim yang juga Ketua Umum PBNU memamparkan, memang ada upaya membolak-balikkan konsep jihad yang benar. Akibatnya, yang muncul adalah wajah ekstrim yang tidak sesuai dengan akidah agama Islam sebagai pembawa kedamaian.

Sementara itu Syafii Maarif dengan tegas menolak tudingan pihak-pihak asing seolah-olah Indonesia mengakomodir terorisme. "Sebagai negara terbuka, banyak orang asing masuk dan keluar Indonesia dengan bebas, buktinya ada anasir-anasir pelaku teror yang menyusup ke Indonesia dan melakukan aksinya," kata Maarif.

Sementara itu, Dr Syafii M Antonio yang berbicara mengenai konsep ekonomi Islam mengungkapkan ada banyak alternatif bisnis syariah yang ternyata mampu membangun perekonomian umat.

Dalam kenyataannya, dengan tumbuh suburnya institusi-institusi bisnis syariah telah terjalin kerjasama yang erat antara pelaku ekonomi Islam dan non Islam. Dengan demikian Islam bisa melakukan hubungan harmonis dengan siapa saja.

Sementara itu, sejumlah pembicara mengharapkan Indonesia bisa menampilkan nuansa-nuansa yang khas untuk membangun lini mengenai Islam di dunia internasional. Ada dua alasan mengapa Indonesia harus tampil di barisan terdepan, pertama karena negara itu merupakan bangsa dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan kedua, masyarakat Indonesia mampu mendemonstrasikan suatu kombinasi yang unik dan kompatibel antara nilai muslim dengan nilai-nilai Barat.

Salah seorang pembicara dari Singapura dan diplomat Israel pada kesempatan itu mengajak dunia muslim untuk mampu mengalahkan idiologi terorisme dengan komponen-komponen ajaran radikal jihad yang keliru.9ant/mkf)