Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menganggap penting kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton ke Indonesia, utamanya dalam konteks Islam.
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi mengatakan hal itu di sela-sela Lokakarya Nasional Fikih Minoritas bertajuk Moderasi Komunitas Muslim dalam Konteks Integrasi Nasional di Hotel Sofyan Betawi, Jakarta, Rabu (18/2)<>
Hasyim yang juga Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars (ICIS) itu berharap agar Hillary dapat memandang Islam secara obyektif. "Tentu kita berharap Hillary melihat Islam secara obyektif," katanya.
Dikatakannya, Indonesia yang berpenduduk mayoritas Islam telah menunjukkan model kerukunan lintas agama yang bisa dijadikan model untuk negara-negara multiagama lainnya, seperti AS.
"Tapi, masalah itu tergantung sikap AS pada negara-negara yang berpenduduk Islam. Jangan kaitkan Islam dengan ekstrimitas karena ekstrimitas itu juga ada di agama-agama lain," terang Presiden World Conference on Religion for Peace tersebut.
Hasyim mengakui ada kekerasan yang dilatarbelakangi pemahaman ajaran agama yang tidak tepat, tapi ada juga yang bersifat reaksi atas kebijakan Barat, terutama AS, terhadap negara-negara berpenduduk Islam.
Jika negara Barat mau mengubah kebijakannya yang tidak adil pada dunia Islam, kata Hasyim, bisa dipastikan aksi-aksi kekerasan atau teror "reaktif" akan berhenti.
Ditanya apakah di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama akan ada perubahan sikap atau kebijakan AS terhadap dunia Islam, Hasyim mengaku tidak bisa memastikan. "Tapi, jelas harapan perubahan itu lebih bisa ditumpukan pada Obama daripada Bush (George W. Bush) yang agresif," katanya. (rif)
Terpopuler
1
Ketum PBNU dan Kepala BGN akan Tanda Tangani Nota Kesepahaman soal MBG pada 31 Januari 2025
2
Ansor University Jatim Gelar Bimbingan Beasiswa LPDP S2 dan S3, Ini Link Pendaftarannya
3
Rahasia Mendidik Anak Seperti yang Diajarkan Rasulullah
4
Pemerintah Keluarkan Surat Edaran Pembelajaran Siswa Selama Ramadhan 2025
5
5 Masalah Bakal Dibahas Komisi Maudhu'iyah di Munas NU 2025, Berikut Alasannya
6
Larangan Justifikasi Kebakaran California sebagai Azab
Terkini
Lihat Semua