Warta

PBNU Tandatangani Kerjasama Dengan Kementerian Lingkungan Hidup

Rabu, 1 Juni 2011 | 11:29 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menandatangani MoU (memorandum of understanding) bersama Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta dan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup pada 5 Juni 2011.

“Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta komunitas keagamaan dalam pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Dan PBNU sudah semestinya berada dalam posisi ini,” kata kiai yang akrab disapa Kang Said ini kepada NU Online.
<>
Kang Said menerangkan bahwa keadaan alam Indonesia khususnya dan umumnya kondisi global sudah mengkhawatirkan, sehingga langkah-langkah strategis harus terus dilakukan untuk menciptakan keseimbangan.

“Seperti kita tahu, generasi sekarang mewarisi hutan yang rusak dan gundul. Terlebih lagi soal pemanasan global yang masih menjadi ancaman serius. NU dengan para ulama siap membantu sepenuhnya membantu Pemerintah bersama-sama memecahkan masalah ini,” lanjut doktor lulusan Ummul Qura Mekah ini.

MoU Kementrian LH dengan PBNU akan meningkatkan kualitas lingkungan hidup dengan program Eco Pesantren, Pelatihan dan Pendidikan Lingkungan Hidup, pengelolaan sampah dan limbah terpadu, pengawasan dan advokasi lingkungan hidup dan sebagainya.

Penandatanganan MoU ini dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup (KemenLH) saat menghelat Pekan Lingkungan Hidup Indonesia (PLI) 2011 bertajuk 'Hutan Penyangga Kehidupan'. Kegiatan yang ke-15 kalinya tersebut dihelat di Lapangan Parkir Timur Senayan, Jakarta, selama lima hari dari 1-5 Juni 2011.

Dalam rangka menumbuh-kembangkan kepedulian dan partisipasi masyarakat atas pentingnya hutan dan isu-isu lingkungan hidup lainnya, Pekan Lingkungan Indonesia 2011 diselenggarakan sebagai wadah bagi para pemangku kepentingan dalam menyampaikan dan mendapatkan berbagai informasi terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Menteri Negara Lingkungan Hidup, Gusti Muhammad Hatta mengatakan, “Silaturahmi seperti ini perlu terus dikembangkan untuk memupuk kebersamaan karena permasalahan lingkungan merupakan tanggungjawab semua.”

Pekan Lingkungan Indonesia 2011 merupakan salah satu rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang puncaknya akan diselenggarakan di Istana Negara pada tanggal 7 Juni 2011.

"Biasanya kami selenggarakan di luar kali ini kami selenggarakan diluar agar lebih mengena dan alami," ujar Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta dalam sambutannnya.

Dari jajaran PBNU hadir KH Abbas Muin (Ketua), H. Enceng Shobirin Nadj (Wakil Sekjen), dan H. Bina Suhendra (Bendahara Umum), dan Aviyanto Muhtadi (Ketua LPBI NU).

Kehadiran PBNU dan PGI adalah untuk meningkatkan kemitraan mengenai lingkungan melalui bidang stategis, yakni jalur keagamaan.
 
"Silaturahmi ini perlu terus dikembangkan untuk memupuk kenersamaan karena permasalahan lingkungan merupkan tangung jawab semua," terang Gusti.

Gusti menerangkan, tema yang diambil pada tahun ini mengikuti tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang digagas oleh PBB melalui United Nations Enviroment Programe (UNEP). Acara yang diikuti 180 peserta dari berbagai daerah ini dilaksanakan dengan konsep 'zero waste event' yaitu tidak menimbulkan banyak sampah agar lebih sehat.
 
"Tema kali ini disesuaikan dengan UNEP yaitu Forest Nature At Your Service juga tema yang berasal dari PBB yaitu International Year of Forest. Makna utama dari tema ini adalah hutan memiliki esensi sebagai penjaga keseimbanagn manusia dan semua makhluk hidup lainnya di dunia. Semua fungsi hutan dapat tercapai bila hutan tetap terjaga kelestaraiannya," urai Gusti.
 
Beberapa tokoh nasional dan perwakilan organisasi datang dalam persemian PLI tersebut, seperti Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono, Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu, Mantan MenLH yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Emil Salim, dan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI).

Penulis: Emha Nabil Haroen