Warta

Perusahaan NU Bagikan 50.000 Tabung Gas Elpiji Gratis

Jumat, 3 Agustus 2007 | 05:00 WIB

Surabaya, NU Online
Setelah memenangkan tender pada 23 Juli lalu, PT CBS (Cahaya Bintang Sembilan, perusahaan resmi milik PBNU) akan segera membagikan 50.000 kompor dan tabung gas elpiji kepada masyarakat secara gratis.

Kepastian itu disampaikan oleh Kepala Perwakilan PT CBS di Jawa Timur, H Ahmad Sujono, SE, di Kantor PWNU Jawa Timur pada Kamis siang (2/8). Menurut Sujono, sebelum kompor dan tabung gas elpiji itu itu dibagikan, terlebih dulu akan dilakukan pencacahan pada penduduk yang akan berhak menerima.

<>

Pencacahan akan dilakukan oleh 250 surveyor yang melibatkan banyak pihak, di antaranya GP Ansor, IPNU, Remaja Masjid, Pemuda Muhammadiyah, kelurahan, RW, RT, dan kaum profesional. Semua kegiatan akan difokuskan di Kecamatan Tegalsari dan Sawahan Surabaya.

“Siang ini akan dilakukan demo di Tegalsari dan besok di Sawahan,” tutur Sujono. Sedangkan teknis administrasi dan kebijakan pembagian dipusatkan di perwakilan PT CBS Jawa Timur, di Kantor PWNU lantai dasar. “Insyaallah pembagian seluruhnya pada awal minggu depan,” tuturnya.

Kriteria orang yang akan mendapatkan bantuan gratis itu, menurut Wakil Sekretaris PWNU Jatim tersebut, adalah mereka yang pengguna minyak tanah, pengeluaran konsumsi rutin Rp 1,5 juta per bulan, pengusaha mikro (misalnya penjual bakso, gorengan, bakmi, dsb), dan memiliki identitas jelas dan berlaku yang bisa dibuktikan dengan KSK, KTP dsb.

Teknis survey, para surveyor akan masuk ke rumah-rumah penduduk satu persatu sampai ke dapur dan harus mengecek untuk membuktikan kalau mereka memang menggunakan minyak tanah. Teknik pembagian juga tidak jauh berbeda. Barang itu akan dikirimkan langsung ke rumah-rumah penduduk sambil memberikan edukasi seperlunya kepada mereka.

Menurut Sujono, teknis itu dilakukan setelah berkaca dari sistem model Jakarta yang banyak dinilai gagal. Jakarta, kata lelaki asal Tuban itu, membagikan dengan cara mengumpulkan penduduk di satu tempat, lalu diberi wejangan, kemudian barang dibagikan. Ternyata banyak orang komplain setelah itu. “Kita tidak ingin seperti itu, karena kita telah belajar sebelumnya,” tuturnya.

Sujono mengaku tidak ingin gagal dalam mengemban tugas itu. Oleh karenanya semua pihak yang dilibatkan akan ditekankan untuk bersikap professional. Tidak boleh bersikap main-main. “Do’akan semuanya sukses. Insyaallah awal minggu depan mulai kita bagikan,” tuturnya penuh harap.(sbh)