Warta ICIS III

Prof Masykuri: Pelibatan Ulama Menjadi Alternatif Penyelesaian Konflik

Rabu, 30 Juli 2008 | 01:04 WIB

Jakarta, NU Online
Berbagai upaya perdamaian dunia telah dilakukan, baik bersifat lokal, regional, bahkan melibatkan lembaga-lembaga internasional, seperti PBB, OKI, dan organisasi lainnya. Tetapi konflik tetap berjalan atau masih ada.

Karena itu International Conference of Islamic Scholar (ICIS) III akan melihat potensi lain yang belum banyak tergarap dalam menyelesaikan konflik di dunia Islam, yakni peran ulama dan cendikiawan.<>

“Dalam banyak kasus, ulama sudah berperan membantu menyelesaikan konflik tetapi belum dioptimalkan. Ulama punya cara khas dalam penyelesaian masalah, bukan dengan pendekatan hard power, tetapi soft power,” kata Ketua Panitia Penyelenggara ICIS III Prof. Dr. Masykuri Abdillah kepada wartawan di sela-sela persiapan acara ICIS di Jakarta, Selasa (29/7).

Dikatakannya, ada upaya untuk merumuskan cross border ulama, melampaui batas negara. Bisa saja ulama dari Indonesia diajak ke Timur Tengah dalam memberikan kontribusi menyelesaikan konflik di sana.

”Ini sebenarnya sudah dilakukan. Pak Hasyim (KH Hasyim Muzadi) misalnya beberapa kali diundang ke Thailand untuk menjadi mediator dengan menggunakan pendekatan keagamaan. Di Philipina selatan misalnya, kita juga terlibat. Selama ini, peran mediasi banyak dilakukan negara. Tetapi itu tidak cukup. Perlu support civil society. Kita berharap ada mediator alternatif, yakni ulama,” katanya.

Guru Besar Universita Islam Negeri (UIN) Jakarta itu menyatakan, peran ulama bisa lebih efektif, karena itu langsung ke masyarakat. Dengan menggunakan simbol-simbol agama, upaya penyelesaikan konflik mungkin lebih mudah diterima oleh kelompok-kelompok yang bertikai.

”Saya tidak mengatakan yang satu lebih efektif dibanding lainnya. Peran negara tetap diperlukan, badan-badan PBB juga, termasuk media. Pelibatan ulama bisa menjadi alternatif penyelesaian konflik,” kata Prof. Masykuri yang juga Ketua PBNU itu.

Menurutnya, ICIS III kali ini akan merumuskan anatomi konflik di dunia Islam. Diharapkan ada konsep alternatif yang akan dihasilkan dari forum ICIS dan bentuk "The Jakarta Message".

Insya Allah, hari terakhir ICIS III ada pembahasan tentang The Jakarta Message—Pesan Jakarta tentang penyelesaikan konflik. Termasuk nanti plan of action yang lebih aplicable, terutama dilakukan oleh ulama-ulama di negara Muslim,” katanya. (nam)