Warta

Sejumlah Tokoh Serukan Dua Kubu PKB Agar Islah

Kamis, 1 Desember 2005 | 14:55 WIB

Jakarta, NU Online
Sejumlah tokoh dari kalangan dalam dan luar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyerukan harapannya pada kedua kubu PKB yang saat ini berseteru agar melakukan upaya damai atau islah.

Mereka antara lain adalah mantan Ketua PBNU Salahuddin Wahid dan mantan Wakil Ketua Umum DPP PKB Mohammad Mahfud MD kepada wartawan di Jakarta, Kamis, menyatakan, islah merupakan langkah yang paling realistis untuk mengakhiri konflik antara kubu Muhaimin Iskandar dengan kubu Alwi Shihab. "Islah diusulkan agar polarisasi tidak semakin tajam," kata Mahfud yang juga anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR RI.

<>

Apalagi, katanya, meski kedua kepengurusan PKB, yakni versi Muhaimin Iskandar yang merupakan produk muktamar di Semarang maupun versi kubu Alwi yang kini dikomandani Choirul Anam sebagai hasil muktamar di Surabaya, telah dicatat di Departemen Hukum dan HAM, namun kenyataan menunjukkan belum ada yang dimuat dalam Lembaran Negara. "Ini realitas bukan pendapat saya," kata Mahfud memilih berposisi netral dalam perseteruan kedua kubu PKB tersebut.

Sementara itu Salahuddin Wahid menyatakan, untuk menyelamatkan PKB, islah merupakan pilihan terbaik yang mesti ditempuh setelah jalur hukum, bahkan hingga tingkat Mahkamah Agung (MA),  tidak bisa menghentikan perselisihan di partai itu.

"Buktinya setelah keluar putusan kasasi MA yang terjadi adalah saling ’klaim’ menjadi pihak yang menang, dan sebagai PKB yang sah. Jika kebesaran PKB yang menjadi tujuan maka islah merupakan penyelesaian terbaik," kata Salahuddin adik KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.

Selain mengeluarkan seruan, kata Salahuddin, pihaknya akan proaktif menemui kedua pihak yang berseteru, termasuk tokoh sentral masing-masing kubu yakni Gus Dur dari kubu Muhaimin dan KH Abdullah Faqih dari kubu Alwi untuk mendorong terjadinya islah. "Kami optimis upaya islah ini bisa dilakukan karena peluang untuk itu kini jauh lebih besar dibanding sebelum proses hukum selesai," katanya.

Saat ditanya bagaimana jika tawaran islah tidak diterima kedua pihak, Mahfud mengatakan, penyelesaian konflik PKB akhirnya tergantung pada ketegasan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin dalam menentukan kepengurusan mana yang dinyatakan sah dan dimuat dalam Lembaran Negara.

Selain Salahuddin dan Mahfud, tokoh lain yang turut menyerukan islah di antaranya adalah Arbi Sanit, Harun Alrasyid, Kacung Maridjan dari luar PKB serta Saifullah Maksum, Tony Wardoyo, Abdullah Azwar Anas, dan Mufid A Busyairi.(ant/mkf)