Warta

Sholat Mencegah Korupsi

Sabtu, 2 Juli 2011 | 10:43 WIB

Tegal, NU Online
Sholat 5 waktu begitu penting dalam kehidupan umat muslim, karena didalamnya mengandung beberapa makna filosofi bagi kehidupan. Dalam sholat ada ajaran tadzalul yakni merasa hina dihadapan Tuhan, sampai kepala yang paling mulia dalam struktur tubuh manusia harus diletakkan dalam posisi paling bawah ketika sujud.

Ini artinya manusia dalam kehidupan nyata tidak boleh sombong karena sehebat apapun manusia pasti punya kelemahan. Demikian dinyatakan Ustad Sholeh dalam mauidzoh hasanah peringatan Isro Mi’roj di masjid  Nurul Huda Kebasen Talang kabupaten Tegal, Jum'at (1/7).
<>
"Itulah mengapa perintah sholat disampaikan secara khusus oleh Allah SWT melalui acara khusus, bukan seperti perintah zakat, puasa, haji dan ibadah lain yang penyampaian perintahnya cukup melalui malaikat Jibril," terangnya.

Oleh karenanya, lanjut Sholeh, orang yang meninggalkan sholat sebenarnya telah menghancurkan agamanya. Sebagian ulama ada yang mengatakan sholat adalah tanda terakhir bagi orang muslim.

Sedangkan meninggalkan puasa, zakat atau haji tanda kemuslimanya masih walaupun termasuk fasiq. Tapi kalau meninggalkan sholat hakikatnya ia telah keluar dari keislamanya.

"Oleh karena itu kami berharap momen Rajab sebagi HUT sholat dijadikan koreksi bagi kita. Bagi yang belum sholat segeralah bertobat dan jalankanlah sholat 5 waktu. Bagi yang masih jablud, yang menjalankan sholatnya ketika bulan Rajab dan Mulud saja, bisa dipenuhi hingga 5 waktu dan bagi yang sudah sholat untuk meningkatkan kwalitas sholatnya," tandasnya.

Menurut ustadz Sholeh, Sholat yang berkwalitas  adalah sholat yang mempunyai dampak positif dalam kehidupan misalnya yang dulu mencuri, dengan sholatnya ia meninggalkan mencuri. Yang dulunya madon, main, minum dan madat dengan sholatnya ia kemudian bisa meninggalkan hal-hal yang terlarang tersbut. Bagitu juga dengan korupsi. Yang dulunya korupsi dengan sholat kemudian mareni (meninggalkanya).

“Logikanya sebenarnya kalau seorang muslim sholatnya sudah benar dan diterima oleh Allah SWT maka ia tak akan korupsi. Yang berarti pula ketika sholat kita sudah benar tak ada kasus korupsi di negeri ini. Yang menjadi pertanyaan mengapa Indonesia yang mayoritas muslim justru korupsi merajalela dimana-mana di setiap  lini kehidupan. Ini artinya sholat kita tak ada pengaruhnya dalam kehidupan. Nabi mengatakan, tidak dikatakan sholat bagi mereka yang sholatnya tidak bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar,” jelasnya.


Redaktur     : Syaifullah Amin
Kontributor : Abdul Fatah