Warta

WNI di Australia Terbitkan Majalah “Assalam”

Selasa, 30 September 2008 | 23:13 WIB

Brisbane, NU Online
Upaya memperkuat citra positif muslim Indonesia di Australia dengan kembali menerbitkan majalah Assalam oleh Yayasan Muslim Australia-Indonesia (AIMF) Inc Australian Capital Territory (ACT).

Presiden AIMF Inc ACT, Teddy Mantoro, mengatakan, pihaknya menerbitkan 200 eksemplar majalah berbahasa Inggris yang memuat berbagai informasi dan artikel menarik karya muslim Indonesia untuk didistribusikan ke berbagai kelompok agama, institusi pemerintah, parlemen, lembaga pendidikan dan kedutaan besar asing.<>

"Majalah berbahasa Inggris ini bertujuan untuk membangun citra positif muslim Indonesia di Canberra serta memberikan informasi tentang Islam kepada anggota masyarakat Australia khususnya mereka yang ada di Canberra," katanya. Demikian ditulis Antara.

Di antara mereka yang menerima kiriman majalah ini adalah kantor-kantor pemerintah Australia, seperti kementerian multibudaya ACT, Lembaga Australia-Indonesia, Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Kelompok Parlemen Australia-Indonesia, serta kalangan penganut Yahudi, Katolik, Hindu, dan Bahai di ACT.

Seterusnya, berbagai perpustakaan universitas, perpustakaan publik, serta kedutaan besar asing yang ada di Ibukota Australia itu, kata Dr Teddy Mantoro. "Penerbitan Majalah Assalam ini mendapat dukungan Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu TM Hamzah Thayeb dan (atase) pendidikan dan kebudayaan KBRI Canberra," katanya.

Ia mengatakan, penerbitan Assalam yang kini telah memasuki volume empat ini didorong keprihatinan terhadap kenyataan bahwa Islam dan Indonesia belum dipahami secara benar dan diketahui secara baik di Australia, termasuk kalangan pelajar.

Berbekal semangat bersama kalangan Islam Indonesia di Canberra, AIMF berupaya ikut membangun citra positif muslim Indonesia dengan menerbitkan majalah berbahasa Inggris ini, katanya menambahkan.

Dalam volume empat, para pembaca tidak hanya dapat melihat rekaman berbagai kegiatan muslim Indonesia di Canberra tetapi juga membaca sejumlah artikel menarik yang dihimpun dan ditulis warga Indonesia. Beberapa di antaranya adalah rubrik "Sirah" yang menurunkan tulisan tentang legenda Trepang, profile Zikrun Badri, pemuda Indonesia yang sukses, serta keunikan pondok pesantren, katanya. (ant)