Pengkaderan Fatayat NU Babat Gunakan Kurikulum Baru Fatayat NU Jatim
Jumat, 31 Desember 2021 | 22:00 WIB
Para peserta LKD Fatayat NU Babat berpose bersama di sela gelaran pengkaderan. (Foto: Dok. PCFNU Babat)
Lamongan, NU Online
Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Babat menggelar Latihan Kader Dasar (LKD) dengan kurikulum yang ditetapkan oleh Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Timur.
Pengkaderan yang dilaksanakan di Hall Ar-Raudlah Madrasah Diniyyah Al-Azhar Desa Latek, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan itu dijadwalkan secara disiplin selama dua hari, Rabu-Kamis, 29-30 Desember 2021.
Sebelum LKD digelar, PC Fatayat NU Babat mengadakan acara Pra LKD pada Ahad (12/12/2021) sebagai masa orientasi peserta untuk menyamakan dan meneguhkan komitmen bersama untuk menjadi seorang kader.
Dalam pembukaan LKD, Nur Hidayat dari PCNU Babat menyampaikan motivasinya agar Fatayat NU mampu menjadi teladan bagi Banom yang lain dengan menjalankan program-program sesuai dengan Peraturan Organisasi.
“LKD merupakan harapan besar bagi pemudi Fatayat NU yang setelah menuntaskan pelatihan ini mampu menjadi kader militan dan loyal dalam berorganisasi,” ujarnya di hadapan peserta, Rabu (29/12/2021).
Selain itu, Ida Rahmawati dari PW Fatayat NU Jawa Timur menambahkan bahwa pelatihan-pelatihan yang dilakukan dalam organisasi hendaknya mampu mengubah kader yang pasif menjadi aktif-interaktif dengan masyarakat dan lingkungannya.
“Konsep pengkaderan sebenarnya tidak hanya berhenti mengikuti pelatihan. Namun, selanjutnya kader diharapkan mampu berpikir dan bertindak untuk menjadi agen of change (agen perubahan) di masyarakat. Sebab, Fatayat NU merupakan banom berbasis usia muda,” tutur salah satu fasilitator LKD ini.
Batasan usia kader
Ketua PC Fatayat NU Babat Uswatun Hasanah dalam sambutannya mengingatkan batasan usia kader Fatayat. Ia juga berharap kader Fatayat yang sangat produktif ini menjadi kader militan.
“Kalau ada peserta berusia di atas 40 tahun maka sudah saatnya berbagi ilmu. Tidak selamanya kita berada di depan menjadi lokomotif. Namun, adakalanya menjadi ekor yang bisa mendukung dari belakang baik dengan doa maupun tenaga,” terangnya.
Pantauan NU Online, peserta LKD kali ini berjumlah 62 orang yang terbagi menjadi dua kelas dengan rentang usia 40-43 berjumlah 14 orang, sedangkan usia 24-39 berjumlah 48 orang.
Usai pembukaan pada hari pertama dan kedua penyampaian materi dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan panitia. Jadwal hari pertama diawali dengan Pre Test bagi peserta sebelum materi Aswaja yang disampaikan Rais Syuriyah PCNU Babat KH Mustaqim.
Para peserta mendapat beberapa materi yaitu Ke-NU-an dan Ke-Fatayat-an, Citra Diri Fatayat, Keorganisasian, Kepemimpinan, Komunikasi, dan Pengantar Gender. Adapun fasilitatornya dari PW Fatayat NU, yakni Nur Khosi’ah, Ida Rahmawati, Uswatun Hasanah, Dwi Suprihatin, Khotimul Munawaroh.
Materi yang disampaikan oleh fasilitator diselingi ice breaking dan brainstorming yang menyenangkan sehingga materi mudah diterima peserta. Di sepertiga malam terakhir, mereka qiyamul lail dilanjut membaca wirid Ratibul Haddad hingga subuh.
Acara pamungkas LKD adalah Post Test dan penugasan Rencana Tindak Lanjut (RTL) bagi peserta dengan kurun waktu sebulan ke depan.
Kontributor: Nur Hayati Kartini
Editor: Musthofa Asrori