Pringsewu, NU Online
Desa Giri Tunggal di Kecamatan Pagelaran Utara menjadi sorotan setelah satu warganya menjadi positif Corona pertama di Kabupaten Pringsewu, Lampung. Dengan kondisi ini radius 100 meter dari rumah warga tersebut di-lockdown lokal oleh pemerintah sebagai langkah antisipasi menyebarnya Covid-19 ini.
Melihat lingkungannya mendapat karantina wilayah, Sukendar, salah satu senior Banser di desa tersebut terpanggil untuk menjadi relawan NU Peduli Covid Pringsewu. Sudah lama ia tidak bisa aktif lagi di Banser karena harus fokus mengurusi keluarga. Namun, wabah Covid-19 memanggil naluri organisasinya kembali untuk membantu dengan 'turun gunung' berkhidmad.
"Lingkungan RT 04 dan RW 05 dikarantina lokal. Warganya harus berada di rumah untuk memastikan tidak tertular. Saya terpanggil untuk bergabung kembali dengan Banser di NU Peduli," kata Sukendar yang didampingi anggota Banser lainnya dari Desa Giri Tunggal, Rabu (22/4).
Sukendar dengan rekan-rekannya di Banser Giri Tunggal memang memiliki tugas berat. Ia tak menyangka, desanya menjadi yang pertama muncul virus Corona di Kabupaten Pringsewu karena posisinya ada di daerah pinggir kabupaten. Ini menyadarkannya bahwa virus Corona tidak melihat tempat dan orang yang diserangnya.
Langkah terdekat yang akan ia lakukan dengan rekan-rekannya adalah menyalurkan bantuan logistik berupa beras dan masker yang sudah disiapkan oleh NU Peduli Kabupaten Pringsewu. Giri Tunggal menjadi perhatian khusus dengan tambahan distribusi logistik yang dialokasikan oleh NU Peduli kabupaten.
"Kita juga akan segera melakukan penyemprotan wilayah menggunakan disinfektan yang juga sudah diberi oleh NU Peduli kabupaten," tambahnya.
Untuk aksi penyemprotan ini, Sukendar akan berkoordinasi dengan pihak Gugus Tugas Pemerintah Kabupaten Pringsewu terkait waktu yang tepat. Sebab menurutnya, beberapa elemen juga melakukan penyemprotan. "Biar tidak terlalu padat penyemprotan," tambahnya.
Sementara Ketua Gugus Tugas NU Peduli Pringsewu H Agil Marsudi menjelaskan bahwa Giri Tunggal dan Kecamatan Pagelaran mendapat prioritas lebih dalam distribusi bantuan. Hal ini berdasarkan kebijakan karantina lokal oleh Pemda Pringsewu.
"Kita ingin meyakinkan bahwa warga yang berada di daerah karantina tercukupi kebutuhan khususnya pangannya. Kita juga membantu dalam hal peralatan kesehatan melalui distribusi masker," kata Ndan Marsudi, panggilan karibnya.
Kehadirian Sukendar dan rekan-rekannya sangat membantu kelancaran program bantuan NU Peduli khususnya di Kecamatan Pantura. Semangat Sukendar untuk kembali berkhidmah patut diapresiasi dan dicontoh oleh para Banser muda.
"Berkhidmah dengan ikhlas di Nahdlatul Ulama tanpa mengenal usia pasti akan mendapatkan keberkahan hidup," pungkas Ndan Marsudi.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan