Daerah

Gus Ali: Tidak Ada Kriminalisasi Ulama di Indonesia

Senin, 11 Maret 2019 | 07:45 WIB

Jombang, NU Online

Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Sidoarjo, Jawa Timur, KH Ali Masyhuri membantah statemen yang menyatakan bahwa saat ini banyak terjadi kriminalisasi terhadap ulama di Indonesia. 

Hal itu dibuktikan dengan meningkatnya majelis atau forum-forum pengajian di berbagai tempat di di tanah ari. Hal itu, menurutnya menunjukkan massifnya upaya penyebaran ajaran Islam di Indonesia. 

"Majelis yang begini ini (pengajian, red) jangan diremehkan. Di dunia ini tidak ada Islam yang sebebas di Indonesia," kata Kiai Ali Masyhuri, saat menghadiri undangan di puncak Haul Mbah Bisri Syansuri, Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis malam (7/3) lalu.

Bahkan, lanjut kiai yang biasa disapa Gus Ali ini, tak jarang pula ditemui pengajian membludak hingga ke jalan raya yang menyebabkan sebagian atau seluruh bagian jalan ditutup. "Pengajian nutup jalan itu gak ada kalau gak di Indonesia," lanjutnya.

Kebebasan semacam ini tidak ditemukan bahkan di negara Arab Saudi tempat Islam dilahirkan. bahkan di negara tersebut, lanjutnya, pengajian seperti di Indonesia lebih susah untuk digelar. "Di Saudi ngaji nutup jalan ditangkap polisi. Apa lagi shalawatan," imbuhnya.

Dengan begitu, kata dia, ungkapan yang mengatakan bahwa di Indonesia sering terjadi kriminalisasi ulama tidak tepat. "Gitu kok katanya kriminalisasi ulama. Ulama mana yang dikriminalisasi? Tunjukkan pada saya," pintanya..

Menurut Gus Ali, para ulama dengan begitu bebasnya menyiarkan ajaran-ajaran Islam hingga kini di berbagai kesempatan dengan aman. "Para ulama setiap hari masih rutin ngaji di pesantren-pesantren dengan aman dan damai kok," ujarnya. (Syamsul Arifin/Ahmad Rozali)