Lamongan, NU Online
Pimpinan Anak Cabang IPNU dan IPPNU Babat menggelar puncak harlah ke-64 IPNU dan ke-63 IPPNU dengan menggelar Ikhtiar Sukses Ujian Nasional di aula PC LP Ma'arif NU Babat, Sabtu, 31 Maret 2018. Sekitar 200 pelajar dari berbagai tingkatan, mulai SMP/Mts, SMA/MA/SMK dari Pimpinan Komisariat IPNU dan IPPNU mengikuti kegiatan itu.
Acara diisi dengan amaliyah Nahdliyin seperti tahlil dan istighotsah yang dipimpin Pengasuh Pondok Pesantren Nurus Siroj Tritunggal Babat Agus Khotib Afandi. Hadir pula ketua PC LP Ma'arif NU Babat, H. Sufa'at, PC IPNU dan IPPNU Babat dan juga ketua PAC LP Ma'arif NU Babat, H. Rosadi.
Ketua PAC LP Ma'arif NU Babat menegaskan, ikut organisasi IPNU dan IPPNU itu tidak ada ruginya. Namun, tidak boleh melalaikan tugas sebagai pelajar, yakni belajar dulu di bangku sekolah.
Seorang pelajar yang sekolah sambil mengikuti organisasi itu, lanjutnya, biasannya mempunyai kelebihan yang tidak di miliki pelajar yang lain. Karena banyak ilmu, pengalaman, dan wawasan yang akan kita dapat di dalam organisasi.
Ia kemudian mengutip satu maqalah antum subhanul yaum rijalul ghad, bahwa para pemuda pemudi saat ini adalah generasi pemimpin di masa datang.
Ketua PC IPNU Babat Habib Jaelani mengatakan, kader IPNU-IPPNU se-Kecamatan Babat ini adalah kader yang berkualitas.
Ia menjelaskan bahwa dengan diadakan peringatan harlah IPNU dan IPPNU dan Ikhtiar Sukses Ujian Nasional, agar pelajar NU yang ada di Kecamatan Babat lebih semangat dalam berjuang di organisasi.
“Keunggulan dalam kegiatan Ikhtiar Sukses Ujian Nasional kali ini bukan hanya antusias dari peserta yang mengikuti, tapi kami juga mendatangkan Trainer Nasional yang notabennya adalah murni dari kader IPNU, yang di umur 26 tahun sudah menyelesaikan pendidikannya hingga ke jenjang doktor. Beliau Mufarrihul Hazin,” jelasnya.
Mendatangkan trainer tersebut, lanjutnya, ia berharap bisa memotivasi para pelajar untuk selalu yakin dan mantap dalam menghadapi Ujian Nasional, serta bersemangat dalam berorganisasi dan tidak mengesampingkan dunia pendidikan.
“Kader IPNU dan IPPNU di wilayah Kecamatan Babat harus bisa meneruskan estafet perjuangan para ulama dan kiai terdahulu yang mampu membawa nama organisasi Nahdlatul Ulama menjadi organisasi kemasyarakatan terbesar di dunia. Bukan hanya itu saja, kader IPNU dan IPPNU harus mampu menghadapi tantangan zaman dan kemajuan di zaman milenial ini. Jadi, kader IPNU IPPNU harus mampu berdaya saing dan mampu membawa organisasi IPNU dan IPPNU tambah jaya,” pungkasnya. (Aan Andri/Abdullah Alawi)