Jember, NU Online
Kementerian Agama melalui Ditjen Pendidikan Islam terus berupaya memenuhi sarana dan prasarana pendidikan guna meningkatkan mutu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Salah satunya pembangunan gedung pendidikan di Institut Agama Isalam Negeri (IAIN) Jember.
Peletakan batu pertama (ground breaking) dilakukan oleh Kamaruddin Amin selaku Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerin Agama didampingi Rektor IAIN Jember, Babun Suharto. Tampak pula mendampingi Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Ruchman Basori.
“Apa yang kita lakukan hari ini, membangun gedung pendidikan adalah dalam rangka menjalankan misi ibadah, guna menyiapkan generasi penerus dan pemimpin bangsa,” kata Kamaruddin Amin, Jumat (9/8).
Kamaruddin menerangkan, Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dan secara demografi menjadi negara terbesar keempat di dunia, sedang memasuki era industri 4,0 yang penuh tantangan.
“Kita harus berkontribusi pada rekayasa sosial anak bangsa melalui pendidikan yang bermutu,” pesan guru besar hadits Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar ini.
“Saatnya kita menyiapkan anak bangsa yang cakap, adaptif, tanggung jawab, memiliki komitmen dan kompetensi menghadapi tantantangan di era industri 4.0 dan milenial. Dan ini menjadi peluang sekaligus tantangan,” terangnya.
Dirinya menilai bahwa kampus merupakan institusi yang paling powerful untuk menyiapkan sumber daya manusia. “IAIN Jember satu di antara 58 PTKIN yang berkontribusi secara signifikan pada pembangunan sumber daya manusia anak bangsa,” ungkapnya.
Pesan kedua yang disampaikan Kamarudin di hadapan civitas akademika IAIN Jember adalah keharusan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri atau PTKIN untuk konsen pada peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan tinggi melalui berbagai kreasi dan inovasi.
Alumni Pesantren As’adiyah Sengkang ini melanjutkan perguruan tinggi di barat dan Eropa melakukan inovasi fundamental melalui e- learning sehingga melahirkan alumni yang berkualitas global.
“Kampus di Indonesia juga harus melakukan kreasi dan inovasi yang berorientasi pada mutu dan kualitas,” ujarnya.
Pesan ketiga adalah agar dosen dan civitas akademika PTKIN untuk melek teknologi informasi sehingga dapat mengikuti perkembangan global. “Para dosen harus memiliki tulisan di jurnal-jurnal internasional,” katanya.
Pesan keempat yang diutarakan Kamarudin Amin di area pembangunan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humanora (FUAH) IAIN Jember adalah agar para dosen PTKI untuk meningkatkan kapasitasnya dengan mempunyai kualifikasi S3 dan bergelar profesor.
“Semua dosen harus bercita-cita menjadi profesor maksimal di usia 50 tahun kalau belum menjadi profesor berarti ada some think wrong,” katanya.
Sedangkan pesan kelima yang disampaikan Dirjen Pendidikan Islam adalah agar civitas akademika PTKIN untuk menebarkan moderasi beragama sebagai ultimate goal pendidikan Islam baik dalam pemikiran dan aksi nyata.
“Kampus PTKI menjadi sarana efektif untuk menciptakan visi moderasi beragama,” katanya.
Babun Suharto berterima kasih kepada Kementerian Agama yang telah memberikan kepercayaan untuk membangun sarana pendidikan yang dibiayai dengan dana SBSN senilai 25 milyar.
“Dengan pembangunan gedung FUAH kita akan terus berlari dan memberikan pelayanan terbaik kepada ahasiswa kami yang saat ini mencapai 18.200 orang,” ungkapnya
Saat ini kata Babun, IAIN Jember memiliki 353 dosen yang terdiri dari 253 dosen PNS dan 80 dosen tetap non PNS. Pada saat peletakan batu pertama, Dirjen Pendidikan Islam juga menyerahkan SK Prodi Baru PAI program doktor dan islamic studies untuk strata dua. (Imam Kusnin Ahmad/Ibnu Nawawi)